24. TERNYATA PENGHIANAT

6.4K 257 67
                                    

Halo semuanya❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo semuanya❤️

—Apa kabar kalian semua para readers?

—seperti biasa sebelum baca part ini jangan lupa follow, Vote, komen dan share cerita ini yah ❤️

—kalian team baca sambil dengerin musik atau team suka baca dengan suasan hening?


24. TERNYATA PENGHIANAT

"Gimana?" Tanya Azura sembari menyesap minuman yang ia beli di kantin rumah sakit.

"Apa cara lo itu nggak berlebihan Ra? Dia bisa di keluarin dari sekolah," kata Naeva.

Azura berdecak sebal, kadang ia berfikir terbuat dari apa adik dari tunangannya itu.

"Naev, lo jadi orang jangan terlalu baik napa?! Kalau lo nggak make cara itu, elo yang bakal di keluarin dari sekolah! Toh, itu juga untuk mengembalikan nama baik lo," jelas Azura dengan nada kesal.

"Tapi gue jadi nggak tega Zuraa," rengek Naeva.

"Manusia licik kayak mereka harus di kasih pelajaran! Ini bukan menyangkut nama baik lo aja Naeva, tapi menyangkut nama baik SMA Bimantara juga," ujar Azura.

"Tapi nggak besok, gue ada olimpiade bareng Aldean besok," kata Naeva.

"Serah lo deh, yaudah gue mau balik ke kamar Azara dulu. Lo mau balik atau ikut gue?" Tanya Azura yang sudah berdiri di ambang pintu.

"Gue mau balik aja, nggak ada yang jagain baby Jemma soalnya," jawab Naeva sembari mensejajarkan langkahnya dengan Azura.

*****


Hari ini adalah batas waktu yang di berikan Liam untuknya menyerahkan bukti. Naeva dengan tampang datarnya menunggu panggilan dari kepala sekolah di pinggir lapangan.

"Va lo udah dapat bukti atau belum? Mau kita bantuin?" Tanya Kaynara menawarkan bantuan.

"Nggak perlu Kay, gue bisa sendiri kok," jawab Naeva.

"Udah Kay, kalau dia nggak mau di bantuin nggak usah!" Ketus Arshaka yang ikut duduk di perkumpulan mereka.

"Shak!" Tegur Eiden.

Naeva memandang wajah Arshaka, entah kenapa belakangan ini cowok itu sangat sensitif kepadanya.

"Kenapa lo? Sensi banget sama gue," kata Naeva.

"Sok jual mahal lo!" Ketus Arshaka membuat Naeva tersulut emosi.

"Maksud lo apa ngatain gue?! Eh, asal lo tau yah Arshaka, gue nggak mau nerima bantuan kalian karena gue nggak mau kalian terseret dalam masalah ini!" Naeva meluapkan emosinya.

"Gue siap kalau harus di keluarkan dari sekolah ini, tapi gue nggak siap kalau kalian ikut di keluarkan, paham lo?!"

Setelah mengatakan itu Naeva pergi meninggalkan lapangan sembari mengusap air matanya dengan kasar, hatinya sungguh sakit mendengar perkataan Arshaka.

ARSHAKA untuk NAEVA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang