41. YES OR NO?

6.1K 268 25
                                    

Halo semuanya❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo semuanya❤️

—Apa kabar kalian semua para readers?

—seperti biasa sebelum baca part ini jangan lupa follow, Vote, komen dan share cerita ini yah ❤️

—kalian team baca sambil dengerin musik atau team suka baca dengan suasan hening?

41. YES OR NO?

"Naeva?"

"Kenapa? Kaget?" Tanya Naeva dengan tatapan penuh kebencian yang ia layangkan ke pada Arkatama.

"Benerkan Pa? Papa yang udah bunuh bang Raven?! ANAK KANDUNG PAPA SENDIRI? DARAH DAGING PAPA!" teriak Naeva bersamaan dengan air matanya yang mencelos keluar.

Arkatama hanya terdiam tanpa berniat membalaskan perkataan putrinya.

"Kenapa Pa? Bang Raven salah apa sampai papa bunuh Abangnya Naeva, Pa?" Tanya Naeva dengan suara bergetar.

Kini Naeva berada di kediaman Arkatama. Gadis itu kabur dari rumah sakit dan datang ke rumah Arkatama untuk mendapatkan jawaban.

"Karena dia berniat menghancurkan rencana papa," jawab Arkatama.

"Rencana apa? Rencana papa yang jual Naeva sama Samudra?!"

"Kamu tahu dari mana?" Tanya Arkatama, terkejut.

"Aku tau semuanya pa! Aku tahu kalau papa juga pernah nyuruh Arshaka buat ninggalin aku!" Pekik Naeva emosi.

"Naev, hati-hati asma kamu nanti  kambuh lagi," peringat Arshaka.

Naeva tertawa. "Untuk apa papa peduli hah?!"

"SEHARUSNYA PAPA ITU SENANG KALAU AKU SAKIT ATAU MATI PA!" teriak Naeva di depan wajah Arkatama, detik berikutnya gadis itu terkekeh. "Aku lupa Pa, aku nggak boleh mati dulu kan? Kalau aku mati pasti usaha papa bakal bangkrut."

"Naev, dengerin papa dulu nak."

"APA YANG MAU NAEVA DENGERIN DARI PAPA?!" Lagi-lagi Naeva berteriak untuk melupakan emosinya.

"Papa udah merebut kebahagiaan yang aku bangun untuk kedua kalinya, hiks."

"Maafin papa Naeva," sesal Arkatama.

"Maaf?" Naeva menatap nyalang Arkatama. "Papa bilang maaf setelah membuat cucu papa kehilangan ayahnya?! Apa permintaan maaf papa bisa balikin bang Raven?"

"Papa lupa? Jemma masih kecil dan harus kehilangan kasih sayang seorang ayah karena Papa! Karena keegoisan papa!"

"Maaf nak."

Naeva terkekeh sinis. "Maaf nggak bakal balikin semuanya."

"Papa yang mulai semuanya duluan. Tunggu pembalasan Naeva tuan Arkatama yang terhormat!" Imbuh Naeva lalu berjalan keluar meninggalkan Arkatama yang diam seribu bahasa.

ARSHAKA untuk NAEVA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang