34. SI CENTIL ALETTA

5.9K 270 75
                                    

Halo semuanya❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Halo semuanya❤️

—Apa kabar kalian semua para readers?

—seperti biasa sebelum baca part ini jangan lupa follow, Vote, komen dan share cerita ini yah ❤️

—kalian team baca sambil dengerin musik atau team suka baca dengan suasan hening?

34. Si CENTIL ALETTA

Para queen sedang menemani Naeva di rumah. Hari ini Gina lembur di cafe karena malam Minggu dan pelanggannya sangat banyak utamanya dari kalangan ABG. Biasanya, Raven yang akan menjaga keduanya anaknya. Namun, setelah ia tiada, Naeva lah yang mengambil semua tugasnya bahkan dalam mengurus perusahaannya sampai Jevan mampu melanjutkan usaha mendiang sang papa.

"Aunty, Jevan kangen sama aunty Rara," ucap Jevan sembari bergelayut manja di lengan Naeva.

Aunty Rara adalah panggilan Jevan untuk Azura.

"Aunty Rara, lagi pulang ke Swiss Jevan," ujar Naeva memberi pengertian pada Jevan.

"Tumben lo sama Jevan akur? Biasanya juga lo recokin si ganteng," sahut Kaynara sembari mencolek pipi tembem Jevan.

"Belum aja lo lihat kalau dia adu mekanik sama Aletta?" Tiba-tiba Eiden datang dengan menggendong Aletta.

"Loh? Kok Mami ke sini?" Tanya Naeva menatap Namira yang menghampiri mereka.

"Tadi kak Gina nelepon Mami, takut kamu kewalahan urus dua keponakan kamu."

"Naev, udah biasa Mam. Semenjak kepergian bang Raven juga yang ngurusin dua bocah itu Naev," sahut Naeva santai, namun matanya tak bisa berbohong kalau ia sangat rindu dengan sosok pahlawannya, Raven.

Naeva sangat manja dengan Raven, hingga pernah membuat Gina kesal karena Raven lebih mementingkan Naeva ketimbang dirinya. Namun, dengan penjelasan Raven, Gina jadi paham kenapa Naeva lebih dekat dengan Raven ketimbang sang Ayah.

"Kenapa kalau Aletta ketemu sama Naeva, Den?" Tanya Revia masih kepo dengan sahutan Eiden tadi, sekalian ia berusaha mengalihkan obrolan Naeva yang membahas tentang Raven.

"Kayak Tom and Jerry! Pernah sekali si bayi gede itu bikin nangis Aletta, bukannya nangis Aletta malah gigit tangan Naeva, alhasil Naeva yang nangis," jelas Eiden yang duduk di sofa sembari menimang-nimang Jemma yang sudah beralih di gendongannya.

"Buset! Si Aletta mukanya kalem banget, tau taunya bar-bar banget," kata Tasya salut sembari memandang wajah cantik Aletta.

"Kakak! Aletta mau bobo sama kakak yah!" Pinta Aletta.

"Enggak boleh!" Tolak Naeva.

Aletta memasang wajah memelasnya. "Kakak..."

"Cium dulu dong!"

ARSHAKA untuk NAEVA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang