Chapter 5.

185 17 5
                                    

Kamp Kekaisaran.

Seorang Dengan Penampilan Lusuh Datang ke Kamp Utama Kekaisaran, Dia adalah Utusan yang diutus oleh Komandan di pertempuran pertama.

"Biarkan aku Menemui Komandan besar! Kumohon! Ini sangat penting!"

"Sudah kubilang! Tidak Bisa! Kau tidak bisa masuk tanpa seizin Komandan besar!"
Ucap seorang Penjaga.

"Biarkan di Masuk.."
Ucap seseorang dengan nada
Yang menyeramkan.

"B-Baik Komandan besar!"

Orang itu pun masuk ke Dalam Kamp, dan melaporkan apa yang terjadi dengan Pertempuran Sebelumnya.

"Lapor! Saya adalah Utusan Komandan Diaz. Archile Vos Analiz. Saya diperintahkan oleh Komandan saya untuk menyampaikan Berita ini"
Ucapnya sambil menyerahkan Lembaran kertas.

Komandan besar pun membaca Sekilas Kertas Tersebut, dia terkejut dengan apa yang di bacanya. Pasukan Pertama Kekaisaran kalah? Terlebih tidak ada musuh yang berhasil di bunuh?

Dengan perasaan Campur Aduk,
Tangan Bergetar, Dia memukul Meja, hingga Retak.

*Braakk!!*

"Kenapa bisa seperti ini!!?"

"I-itu... Sebab Musuh menggunakan senjata yang sangat kuat, senjata itu bisa menembakan Cahaya Api, yang
Bisa membunuh kami dari jarak yang sangat jauh!!"

"Jadi begitu... Baiklah.. kita akan melakukan serangan malam! Heh! Pasti musuh tidak bisa melakukan apa-apa!!"

Di malam harinya...

Kini, Sebanyak 25.000 Pasukan Berzirah Berjalan Ke Tanah Suci Sicilia, yang dikomandoi oleh Komandan besar. Di tengah malam ini, pasukan TNI Sedang waspada. Pasukan TNI sebenarnya sudah tahu Kalau pasukan Kekaisaran Akan menyerang mereka, namun mereka menunggu waktu yang tepat, agar Amunisi-amunisi mereka bisa menjangkau pasukan Berzirah.

Sebanyak 10.000 pasukan Berkuda, dan 15.000 pasukan
Infanteri berjalan dengan senyap. Para prajurit Penunggang kuda melepas Armor kuda mereka agar tidak berisik, yang akan beresiko
Ketahuan oleh musuh.

*Clap.. clap.. clap..

Suara Armor DNA langkah kaki Pasukan Berzirah terdengar,
Semua Pasukan Berzirah Berjalan perlahan sembari berjongkok, agar badan dan bayangan mereka tidak terlihat oleh Musuh.

"Hati-hati terhadap langkah kaki Kalian! Kita sedang bertaruh
Dengan kehormatan Kekaisaran!"

""Baik Komandan!""

"Sudah kubilang jangan berisik!"

Semua pasukan pun senyap dan
Mengingat perkataan Komandan mereka di dalam hati mereka.
Mereka saling mengingatkan satu sama lain agar diam dan tidak berisik.

"Shuut.."

"Sssshhhht!!"

Namun, di saat mereka berjalan
Menuju ke Arah musuh, sebuah
Bola Cahaya Terlempar tepat di atas posisi mereka. Menyebabkan mereka ketahuan.

"Sial! Silau sekali! Sekarang aku tak bisa melihat apapun!"
Kesal Komandan besar.

"Bukankah sekarang kita ketahuan!?"

"Apakah kita akan ketahuan!!?*

"Keparat! Apa-apaan musuh itu!!? Mereka mempunyai kemampuan seperti ini!!?"

Kamp/Markas TNI.

Di sisi lain, di markas sementara TNI, Seorang perwira tinggi memerintahkan untuk menyerang pasukan Berzirah yang sedang mengendap-endap
Menuju ke arah markas.

GATE: Thus the TNI Fought There!Where stories live. Discover now