Chapter 14

274 22 12
                                    

6, Mei, 2022.

//Istana Merdeka,
Ruang kerja Presiden//

Di ruang kerja Presiden, Presiden Erwin sedang mengerjakan Dokumen- dokumen negara seperti biasa.

Disaat ia sedang sibuk-sibuknya,
Pintu pun diketuk, lantas ia pun penasaran, siapa yang mengetuk pintu tersebut.

"Masuk!" Presiden berbicara mengizinkan orang yang mengetuk pintunya itu untuk masuk.

Orang yang mengetuk pintu tersebut pun masuk, seorang
Laki-laki dengan postur Tubuh Gagah, Menggunakan seragam militer masuk ke Dalam Ruangannya. Ia terkejut dengan itu.

"Letjend Hari!?"

Orang itu memberi hormat kepadanya.
"Selamat pagi Pak presiden"

Lantas ia pun membalas Hormat Letjend Hari. "Ya, selamat pagi"

"Letjend Hari, mengapa anda repot-repot datang ke ruangan saya? Apakah ada hal yang penting?" Tanyanya.

"Ya, ada pak, Salah satu dari Wilayah Kekaisaran bagian selatan ingin bergabung dengan Negara kita pak" jawab Letjend Hari.

"..... Begitu?"

'lah.. nggak ada ekspresi
terkejut—!?' Batin Letjend Hari,
Yang sangat terkejut sebab presiden tak terkejut dengan apa yang disampaikannya, menurutnya itu aneh.

"Eh.. apa!? Tunggu-tunggu..
Coba ulangi lagi.. Apa yang Anda katakan?" Tanya Presiden lagi,
Yah.. Letjend Hari sudah bisa menebak kali, ini, pasti ia akan terkejut setelah ia mengulangi lagi perkataannya.

"Sudah saya bilang pak..
Wilayah bagian selatan kekaisaran ingin bergabung dengan NKRI" Tanpa ekspresi
Apapun Letjend Hari mengatakan. Seperti tidak ada rada bersalah saja.

"!!!? APAA—!!? Bagaimana itu bisa—!? Apakah itu benar—!?"
Presiden dengan lantang berkata.

Ya.. seperti yang sudah di duga oleh Letjend Hari sebelumnya, presiden akan terkejut setelah ia mengatakan sekali lagi.

"Itu benar, Pemimpin mereka sendirilah yang mengatakan hal tersebut"

Yah.. itu tak terlalu mengejutkan, jika bukan dari pemimpin langsung, pasti dari utusan atau perwakilan.

".... Namun saya takut jika itu adalah perangkap yang telah disiapkan oleh kekaisaran"
Hal itu memang wajar jika presiden memikirkan hal itu, sebab bisa saja itu perangkap,
Tidak ada sebab lain ataupun tanda-tanda lain, Ujung -ujungnya bergabung dengan sendirinya, bukankah itu aneh?.

"Saya rasa itu bukan perangkap, sebab ada latar belakang Sedih tersendiri bagi Wilayah tersebut.
Seorang Pemimpin Ekspedisi ke-2, Lettu Arief Wijaya memberikan penjelasan mengenai hal terkait.

Wilayah itu adalah Wilayah bagian selatan kekaisaran, berpusat dan diperintah oleh Bangsawan yang disebut Patriciaz , Mereka tinggal di kota besar bernama Laressa, dulunya wilayah itu merupakan wilayah kerajaan lain, yang berhasil ditaklukan oleh kekaisaran, sehingga wilayah itu sekarang menjadi wilayah kekaisaran.

Selama Beberapa dekade pendudukan, Wilayah itu
Tidak kuat dengan peraturan Kekaisaran, Seperti mereka diharuskan Menghormati Warga asli Kekaisaran, atau Ras Arya.

Mereka dipaksa menjadi Budak Kekaisaran, bahkan warga wilayah tersebut dibiarkan kelaparan. Bahkan setelah pulangnya Tim Ekspedisi ke-2, Putri mahkota Ke-1 Kekaisaran datang mengancam Pemimpin Bangsawan Patriciaz, namun Bangsawan Patriciaz tetap teguh pada pendiriannya, yang pada akhirnya Putri mahkota melaporkan itu pada Kekaisaran, jika hal itu terjadi maka Kekaisaran akan memusnahkan Semua orang di sana. Akan terjadi pembantaian hebat, Tim Ekspedisi ke-2 telah mencari dan menggali Informasi selengkapnya di Dokumen ini" Ujarnya Pada presiden sembari menyerahkan selembar kertas putih tipis berkualitas. Ia menceritakan kisah Suatu wilayah yang menderita akibat hegemoni Kekaisaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GATE: Thus the TNI Fought There!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang