03. MKUS

661 78 89
                                    

                                    🚀🚀🚀                   

Saat pulang sekolah tadi, Geysha langsung ke rumah Aslan. Ia bersama Mama nya pergi ke rumah Aslan, katanya Aslan akan pindah ke rumah lama nya hari ini karena perusahaan nya telah membaik dan juga ada beberapa hal yang ingin di selesaikan disana.

"Kamila...... Aku minta maaf jika aku sering merepotkan kamu dan Geysha untuk menitipkan Shaka kepada keluarga mu,"

Kamila tersenyum, ah sahabat nya itu akan pergi lagi sekarang.

"El, aku sama sekali tidak kerepotan. Bahkan aku senang jika ada Shaka dirumahku, jadi rumah ku selalu ramai." seru Kamila tersenyum tipis.

Perempuan paruh baya itu lalu menghampiri Geysha yang tengah berdiri di samping Kamila.

"Gey..... Maaf ya, kamu sering terganggu jika ada Shaka."

"Gakpapa Tan, Gey seneng kok. Shaka baik, lucu jugaa hehehe,"

Elma tak percaya bahwa Geysha sebaik itu pada cucu nya, Padahal Geysha masih remaja bahkan usianya masih muda dan biasanya selalu kesal jika mengurus anak kecil seperti seumuran Shaka.

"Mamamammaa!" pekik Shaka yang baru datang berlarian kecil menghampiri Geysha.

"Mamammaa hiks pelgii,"

"Gakpapa Shak, nanti kita bisa teleponan oke?" Geysha mengusap pelan air mata Shaka yang membahasi pipi nya.

"Geysha," panggil Aslan terdengar dingin yang baru datang keluar dari mobil hitamnya.

Oh Cincha?! Si tua Aslan ganteng smlehoyyy banget gilaa.

"K-kenapa?" tanya Geysha was-was.

"Saya minta maaf, sering merepotkan Shaka."

Geysha tersenyum tipis, Astaga ia harus bilang apa?!

"Saya mau pindah ke rumah dulu, tapi sebelum nya saya mau bilang sesuatu."

Aslan menarik tangan Geysha, dan sedikit menjauh dari keluarga yang lainya.

"Gey, mungkin untuk sekarang kamu masih remaja. Tapi saya harap saya bisa ketemu sama kamu lagi, dan tepatin janji saya untuk nikahin kamu." ucap Aslan menatap Geysha sendu, ia benar-benar tidak berbohong dengan ucapannya.

Geysha mendongak menatap Aslan, Astaga apa katanya? Jika benar, ia akan tunggu itu. Tapi Geysha sedikit ragu karena umur mereka terpaut jauh.

"Kamu mau tunggu saya kan?" tanya Aslan kembali mengangkat dagunya dan memegang kedua pundak Geysha.

Geysha terdiam, ia tidak tahu harus menjawab apa.

"Hey..... saya gak mau maksa kamu, tapi tolong jawab pertanyaan saya dulu."

Geysha mendongak, "A-aku belum bisa jawab sekarang,"

Aslan tersenyum tipis, ia langsung memeluk tubuh kecil Geysha. Ia paham pasti Geysha masih bingung dengan ucapannya barusan, tapi lihat saja nanti bagaimana semoga saja takdir masih mau mempertemukan mereka.

Entahlah Aslan belum mengetahui perasaannya yang sebenarnya, tapi ia yakin jika Aslan jatuh hati kepada seorang gadis remaja 14 tahun itu.

"Tunggu saya, sampai dimana waktu itu tiba."

Geysha mengangguk dalam pelukan Aslan, tanpa sadar air mata nya jatuh begitu saja. Tapi ia langsung cepat-cepat menghapus nya kembali.

🚀🚀🚀           

Setelah tadi acara perpisahan terakhir kali nya dengan Aslan dan juga keluarga nya, Geysha dan juga Kamila langsung pergi ke butik. Tadi nya Geysha sempat tidak mau, namun jika dirumah ia nantinya dengan siapa? Pasti Geysha akan sendirian. Jadi lebih baik ikut saja.

Mama Kecil Untuk Shaka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang