12.MKUS

297 36 29
                                    

                                    🚀🚀🚀                   

Damn! Malam-malam begini Geysha tidak bisa tidur? Iya, karena dirinya tadi...

Flasback onn

Bruk!

"Gey?"

Geysha mendongak menatap siapa yang ia tabrak barusan, Astaga dirinya bodoh sekali, dan sebentar! Suara itu? Wajah itu? Dan Ah sial.

Geysha cepat-cepat hendak pergi dan mencari jalan di samping Aslan, namun Aslan menghalangi jalannya saat Geysha hendak pergi. Laki-laki itu terus berusaha untuk Geysha tidak lari darinya meksipun Geysha sempat menyubit lengan Aslan, namun Aslan tak pedulikan hal itu sedikit pun. Aslan masih sibuk ke kiri dan ke kanan supaya ia bisa berbicara empat mata dengan gadis di depannya.

"Ngapain sih? Aku mau lewat, coba geser dikit bisa?!" Kesal Geysha menatap Aslan malas.

"Kalo gak mau?" Jawab laki-laki itu sembari mengangkat salah satu alis nya.

Geysha menghembuskan nafas beratnya, saat Aslan sedang tidak pokus ia cepat-cepat kembali mengambil tindakan untuk bisa lolos dari laki-laki itu. Tapi sayangnya Aslan kembali tersadar dan menahannya.

"Mau kemana? Saya mau ngomong sebentar. kali ini aja," Pinta Aslan dengan setianya masih memegang lengan Geysha yang putih mulus.

Geysha menghempis tangan Aslan sedikit kasar, perempuan itu mood nya benar-benar hancur sekarang.

Tanpa Geysha minta, Aslan menarik dan membawa Geysha keluar rumah. Laki-laki itu membawa Geysha ke depan halaman rumah, lalu ia berdiri tepat dihadapan Geysha dengan jarak yang lumayan dekat.

"Maaf, Maaf untuk omongan saya yang  waktu itu. Kamu masi ingat kan?" Tanya Aslan lembut, tangan nya tak tinggal diam ia mengelus rambut Geysha lalu menyelipkan kebelakang telinga perempuan itu.

"Ngomong apaan sih? Gajelas banget!" Potong Geysha dengan cepat, lalu gadis itu mendorong Aslan hingga membuat Aslan sedikit mundur ke belakang.

"Kenapa, pura-pura gak inget? emangnya kamu lupa? Apa kamu marah?"

"Siapa yang marah sih? Ngomong tu yang jelas dong!" Sewot Geysha berbohong.

"Gey, saya tau kamu itu lagi bohong. Saya bisa liat dari bola mata kamu, dan tingkah laku kamu yang udah keliatan bohong." Sambung Aslan lalu kembali mendekati Geysha dan menatap tajam perempuan mungil didepan nya.

Oh Gotcha?! Geysha tak berani menatap Aslan yang SERIUS seperti ini, hatinya disko didalam tanpa mengajak Geysha. Perempuan itu menunduk menatap kebawah yang lebih baik dari pada menatap mata tajam seperti Aslan.

Aslan mengerutkan keningnya lalu berkata, "Ngapain natap ke bawah? Saya minta kamu liatin saya! Bukan ke bawah."

Dengan beraninya tangan Aslan tertutur untuk mengangkat dagu Geysha hingga perempuan itu perlahan mulai menatap dirinya meskipun terkadang Geysha sering memalingkan pandangannya.

"Gey, saya cuma mau minta maaf ke kamu emang susah? Oke kalo kamu gak mau maafin saya, tapi tolong dengerin penjelasan dari saya."

"Dengerin, omongan waktu itu emang bener! Sama sekali saya gak bercanda ataupun ada niatan cuma buat kamu ngegantung sama ucapan saya."

"Terus juga, saya gak pernah bilang kan kalo saya ingkar janji nya? Jadi dimana letak salahnya saya? Saya cuma-"

"Cuma apa? Kalo semisal emang cuma buat mainin hati aku gak usah di omongin! Aku masi kecil dan gak sedewasa kaya yang lain bukan berarti aku gak punya hati kan?! Aku juga manusia punya rasa pemikiran, cuman sayangnya umur aku yang masi labil buat seimbangin ini semua," Potong Geysha cepat ia mengeluarkan semua unek-unek yang ada pada dirinya.

Mama Kecil Untuk Shaka (END)Where stories live. Discover now