14. MKUS

259 30 21
                                    

                                    🚀🚀🚀                   

Kedua orang tua Aslan hari ini sangat senang karena Shaka cucu imutnya itu akan berkunjung ke rumah kakek nenek nya. Sudah lama Elma dan Haidar merindukan Shaka, namun baru kali inilah mereka baru sempat bertemu kembali.

Saat tadi pagi datang, Elma langsung menggendong cucunya saat Shaka sudah datang di rumah nya. Ia sama sekali melupakan bahwa Shaka kesini juga bersama orang tua nya, namun Elma untuk beberapa jam kedepan ingin menghabiskan waktu bersama berdua dengan cucu nya saja.

Aslan dan Haidar seperti biasa bersantai di sofa sambil menonton tv dan mengobrol ringan, Haidar menyempatkan waktu nya untuk kedatangan cucu nya Shaka. Untuk sekarang memang masih banyak pekerjaan kantornya yang belum ia selesaikan. tapi dihari Sabtu dan Minggu besok ini Haidar dan Elma akan menghabiskan waktunya bersama cucu kesayangan nya.

"Pah, gimana perusahaan?" Tanya Aslan menoleh menatap Haidar disampingnya ia memulai pembicaraan saat serial drama tv mulai iklan.

"Lumayan membaik, dulu Papa hampir rugi besar Lan. Tapi untungnya Papa punya tabungan untuk menutupi kerugian itu, dan sekarang tabungan Papa kembali lagi deh."

"Syukur deh Pah, Aslan cuma takut perusahaan Papa malah cuma dimanfaatin sama orang jahat diluaran sana," Lega nya senang hati.

"Papa tau, tapi Papa janji kalo sekarang Papa bakal lebih hati-hati dan gak gampang buat percaya!"

Aslan tersenyum tipis, sebenarnya ia ingin bilang bahwa perusahaan Papa nya lebih baik Aslan kelola. Bukan ingin serakah tapi Haidar sudah lumayan menua, Aslan tidak ingin jika Haidar kecapean dan jadi tidak pokus kepada perusahaan nya nanti. Tapi Aslan juga yakin bahwa sekarang Papa nya masih bisa menangani ini semua.

Lain halnya dengan Raisa, perempuan itu tadi sedang berada dikamar mandi namun saat ia ingin kembali menghampiri suami dan lainnya, tapi seseorang mengechat nya dengan tiba-tiba membuat Raisa mengurungkan niatnya.

"Duh gimana ya," Paniknya menggigit bibir bawahnya dan mondar-mandir kesana kemari, dirinya sudah lama sedari tadi di kamar mandi. tapi untuk kembali, bagaimana? dirinya tengah panik sekarang.

Raisa kembali membuka handphone nya lalu mengecek room chat nya, ia menekan layar ponselnya lalu membuka room chat pribadi miliknya dengan nama Gleen🖤 yang tertera di atas sana.

                                     Gleen🖤

Gleen🖤: Gimana? Udah punya rencana?

Gleen🖤: Aku tunggu kabar baik kamu.

Raisa semakin menggigit bibir bawahnya kuat-kuat, ia harus menjawab apa dari pertanyaan-pertanyaan suami nya?

                          
                            Anda: Aku kabarin lagi nanti

   
Ia harus cepat-cepat mencari cara suapaya bisa pergi ke New Zealand, tapi bagaimana? Aslan sudah bilang bahwa suaminya itu masih sibuk, Raisa merasa bahwa Aslan sebenarnya mempunyai alasan lain untuk menutupi semuanya. Ia bilang dengan alasan masih banyak kerjaan, padahal jelas-jelas ia pulang kantor saja seperti biasanya, tidak lembur.

"Raisa, jangan panik! Mendingan sekarang kita coba bujuk Aslan suapaya dia mau dan berubah pikiran!" Ucapnya sambil menyemangati dirinya sendiri.

Kemudian Raisa keluar, tapi sebelum itu ia membereskan baju dan rambutnya yang tadi sedikit kusut dan berantakan.

Ceklek!

"Astaga!"

Raisa terlonjak kaget saat dirinya mendapati Aslan yang tengah berdiri dihadapan nya, ia sangat terkejut. Apa Aslan tadi mendengar ucapan nya? Oh tidak bagaimana.

Mama Kecil Untuk Shaka (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora