CA. 13

3.2K 234 13
                                    

Vote nya dulu, mniezz 😗

Ara dibuat kaget oleh kelakuan Chika.

Saat ia bergabung dengan kekasihnya ke dalam hangatnya selimut, ia tak merasakan helai baju apapun dari tubuh Chika.

"Astaga, kak?!?!?!" teriaknya histeris, ia kaget.

"Apa engga dingin, sayang?"

"Gue udah biasa tidur kek ginii"

"Oh gitu?" Chika mengangguk.

"Sinii peluk"

"Ya minimal pake daleman lah sayang, masa begitu ih, gak risih kamu?"

"Engga juga" jawabnya santai.

"Emang beneran mau tidur sekarang?"

"Gak mau ngapain dulu atau apa gitu?" tawarnya, terlihat ingin menggoda Chika.

"Katanya mau cuddle,"

Chika langsung teringat, ia lalu bangun untuk duduk.

"Eh eh, biar apa begitu, hah?"

"Sinii, katanya mau peluk?"

"Ih, masa begitu?"

"Cepetan, yang, dingin ih"

"Ck, dasar bocil"

Ara naik keatas pangkuan gadis tersebut.

"Lepas juga dong" Chika berbisik sensual.

"Kamu mau?"

Chika mengangguk lucu.

Ara bergerak melepas bra nya saja, "Udah,"

"Apaan, udah?" Chika menampilkan muka marahnya.

"Udah aku lepas" Ara menunduk, menatap ke arah dada nya.

"Mau lepas sendiri apa gue yang lepasin?" Chika kembali berbisik.

Chika ini senang sekali berbisik ygy.

.
Beberapa saat kemudian, kulit mereka berdua hanya tertutup selimut, mereka berpelukan, saling menghangatkan badan dari terpaan angin AC kamar Ara.

"Lo suka sm gue sejak kapan, yang?"

"Sejak kita pertama kali kenalan, waktu itu jamnya pak Liam"

"Tau gak, yang, gue tuh sebenernya gak terlalu minat sama mata kuliahnya pak Liam, blio ini asik sih emang, tapi materinya itu gak pernah berhasil nyangkut di otak gue."

"Ih kenapa loh, mata kuliah pak Liam itu seru tau, aku suka malahan"

"Yahh, kita kemusuhan aja sih ini" Chika hendak melepaskan pelukannya. Tapi, Ara menahannya.

"Eitss, mau kemana sayang"

Chika tak menjawab, sedangkan Ara ingin mencium bibir sexy itu sejak awal pelukan tadi hanya bisa menggigit bibir bawahnya seperti menahan sesuatu.

"Kiss me, babe, i know that u want it"

Tanpa babibu, setelah diberi lampu hijau Ara langsung menyambar bibir yang hanya dipakaikan lipbalm itu sedikit kasar, bibir itu terasa sangat manis.

Ara memperdalam ciumannya karena dirasa tak ada penolakan dari Chika, ia meraih rahang gadisnya itu menekan sedikit kepalanya agar mudah masuk lebih dalam.

"Mmh" Chika melenguh, tak menyangka Ara akan seagresif ini. Namun, ia merasa bangga karena skill kissing kekasihnya ini mulai meningkat.

Chika tersenyum saat mendapati Ara juga tersenyum.

KA CHIKAWhere stories live. Discover now