Enjoy.
.
Di salah satu restoran di tengah kota yang sangat ramai, sudah ada dua insan manusia yang sedang menikmati makan malam mereka dengan hikmat.Setelah selesai meeting, mereka berdua memutuskan untuk makan malam bersama di tempat yang sudah dipilih oleh salah satu dari mereka.
"Chik," panggil orang itu.
"Hm?" Chika yang sedang menyendokkan makanannya lalu mendongak ke sumber suara.
"Ara... gimana?" tanya nya.
"Ga gimana gimana, kita berdua jalanin hari seperti biasanya, cuman yang berubah kan kita 'berjarak' aja gitu lohh,"
"Terus kenapa lo tadi kelihatan badmood gitu?"
"Nah itu, gue gatau, sebenernya semalem itu gue sleepcall kan sama dia, terus paginya itu adaa mm.. katakanlah insiden gitu lah ya, yang menyebabkan sambungan telpon itu keputus, yang bikin bete nya lagi, dia malah ninggalin gue, dia pergi main basket sama temen-temen nya disana,"
"Oh, udah punya temen aja tu bocah,"
"Iya, makanya kann,"
"Ya lo tau lah basket itu salah satu kesenengan dia, lo ga usah mikirin yang ngga ngga,"
"Engga, gue ga mikirin apapun, gatau kenapa tiba-tiba badmood aja bawaannya,"
"Yaudah nih, makan yang banyak,"
Anas memberi dua daging sushi nya pada Chika.
"Lo juga makan lah anjir,"
"Gapapa, gue udah kenyang kok, gue tau, lo kan suka sushi,"
"Hehe makasii,"
Chika menampilkan senyum terbaiknya dikala senang, dan itulah objek yang sedang dilihat Anas sekarang.
Senyum gadis di depannya begitu menular, ia tak bisa jika tak terikut senyum.
Sebenarnya, Anas yang mengajak Chika untuk pergi keluar ke restoran sushi favoritnya, karena ia teringat jika Chika sangat doyan makan sushi, makanya ia mengajak gadis itu pergi.
Anas berbohong ketika ia mengatakan ia mengajak yang lainnya untuk pergi bersama saat Chika menanyakannya, tapi ia beralasan dengan mengatakan yang lainnya tak bisa ikut karena ingin langsung pulang, ada juga yang katanya ada urusan lain, yang terjadi sebenarnya adalah ia hanya mengajak Chika. Anas mengajak Chika ketika mereka sudah berpisah arah dengan yang lain.
"Yang lain rugi banget sih ga ikutt, disini enak banget dehh, langganan lo ya?"
"Iyaa, gue sering kesini sama papa,"
"Wihh, kerenn deh, kapan kapan ajak lagi kesini dongg,"
"Iya, bawel,"
Mereka pun melanjutkan makan malam mereka dengan tenang, juga obrolan kecil yang tak terlewatkan.
.
"Chik," panggil Anas.
"Hm?" ia sedang merapikan make up dan rambutnya.
"Selesai event kan ada prom night tuh," Chika mengangguk.
"Terus, Ara kan lagi jauh dari lo,"
"Gausa diperjelas kalii, bikin sedii aja lo," sewotnya.
"Ya makanya, biar ga sedih lagi, gimana kalo lo sama gue aja perginya?"
Chika terdiam, semua kegiatannya ia hentikan sejenak.
Gadis itu sedang berusaha mencerna apa yang baru saja sahabatnya itu katakan.
