"Ya seperti kata gue, kita ke Bandung"
.
"Ish, beneran ke Bandung?" Chika mengangguk."Ngapain, sayang"
"Staycation" ucapnya dengan nada bercanda.
"Yang bener aja kamu"
"Bener loh, gue serius" ia masih melajukan mobilnya dengan tenang.
"Jangan aneh aneh, ya"
"Nething mulu lo, sama pacarnya sendiri"
"Ya karena aku harus waspada"
"Waspada kenapa? emang lo mikir bakal diapain sih?" Chika terkekeh geli.
"Staycation itu cangkupannya luas, kita gak akan stay di hotel ataupun di tempat penginapan lainnya, sayang" jelasnya.
"Kita bisa jalan jalan, cari spot foto atau pergi ke tempat wisata disana, mungkin kita bakal kulineran juga, nyobain jajanan di Bandung," itu semua merupakan planning Chika, yaitu mengajak Ara jalan jalan.
"Lo mah suudzon mulu sama gue"
"Ya ya yaa terserah deh" Ara menengok ke arah jendela.
Chika meraih tangan mungil itu untuk digenggam.
"Luka nya masih sakit gaa?" Ara menggeleng.
"Udah diminum obatnya?"
"Udah" jawabnya, singkat.
Gadis yg sedang menyetir itu meraih botol minum baru di dashboard pintu mobilnya dan memberikannya pada kekasihnya.
"Minum dulu, muka lo jelek kalo ditekuk mulu"
"Makasih" Ara menerimanya.
Tangan Chika sambil bergerak mengelus rambut Ara lembut.
"Kenapa? gak mau ke Bandung? kita ganti deh, lo mau kemana?"
"Ga pengen kemana-mana"
"Ya berarti lo harus nurut sama gue, kan gue yg ajak"
"Iya"
"Cium dulu sini" tangan Chika menarik pelan lengan Ara agar bangkit, sampai duduk ke pangkuannya.
Kini, Ara lah yg memulai ciuman, pagutan lembut tanpa buru buru itu menjadi kenikmatan tersendiri, lidah yg saling membelit dan mengabsen setiap gigi memancing gairah yg terpendam.
Ciuman itu bertahan cukup lama, namun mengingat bahwa Chika sedang menyetir, gadis itu mengaktifkan fungsi autopilot di mobilnya.
Merasa Ara tak ingin menyudahi ciuman itu dalam waktu dekat, tangannya kini mulai mengelus punggung lalu sebelah tangannya meremas sesuatu.
"Mhh.."
Darah Ara berdesir ketika tangan nakal itu meraih dadanya. Rasanya seperti tersengat.
Ia juga sedikit menahan sakit karena lukanya itu.
"Shh, babe"
Ara tak mengerti, kenapa dirinya cepat sekali turn-on oleh setiap sentuhan Chika. Ia selalu terbuai oleh rangsangan dari tangan Chika.
"Wow, it's getting hot" Ara lebih dulu melepas pagutan itu.
Chika sedang menetralkan napasnya, ia menang lagi kali ini karena ia bertahan lebih lama dibanding Ara tadi.
"Bisa bisanya aku gampang kepancing, padahal begini doang"
"R u wet, already?" ucapnya sensual, menyapu bibir basah itu dengan jempolnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KA CHIKA
Fiksi Penggemarwarning! chikara zone. apa itu deskripsi? baca aja kali 🤭