9.

159 17 0
                                    

Chapter 9

"CYNO!"

"Tham—Eh, anjir hari ini nikahan lo kah?! Gue lupa anjir—"

"Gak, bukan itu, gue habis dari butik. Cyno, dengerin gue. Lo nyadar gak sih? Yang tau soal rencana pelacakan itu entah dari alat pelacaknya sampai rekaman Siraj pasti cuma anggota kepolisian kan?!" Serunya membuat kedua mata Cyno membulat.

"THAM! IYA JUGA YA! Kita bahkan udah sembunyiin pelacak dan alat pekeram itu tapi masih aja ketahuan."

"Dan kenapa waktu itu si pelaku gak mau berhadapan dengan gue, karna kita sama sama di kepolisian! Kalau analisa gue bener, dia jelas gak mau ketemu negosiasi dengan gue, beda cerita kalo itu orang lain kan? Jelas pasti dead end kalo sesama kepolisian ketemu gue??"

"ANJING GUE GAK KEPIKIRAN!"

"Bangsat... Selama ini gak cuma salah strategi, tapi salah target!" Gumamnya dijawab dengan anggukan setuju dari Cyno.

"Jadi... Siapa yang lo sangka?"

"Kita bisa memperkecil kemungkinan. Kumpulin semua anggota kriminalistik atau semua anggota kepolisian kalau bisa yang punya warna mata merah, especially divisi forensik harus kita pertanyakan. Sorry, Cyno, lo juga harus masuk list tersangka—"

"PAK CYNO! Pe-Pelacaknya aktif!"

Percakapan penting keduanya terinterupsi oleh seorang inspektur junior bersurai pink, membuat keduanya menengok ke arah si gadis yang menunjukkan handphonenya, di mana di sana terdapat satu titik diantara banyaknya ruas jalan, menandakan letak alat pelacak itu serta garis yang menyambung dari area bazaar.

"Hah... Yang bener aja."

...

Lewat tengah malam.

Alhaitham menyadari bahwa dirinya pulang terlalu larut. Ia menyadari juga bahwa faktanya, ia meninggalkan Kaveh di butik siang tadi, melesat begitu saja tanpa berkata apapun dan kembali di waktu malam.

Alhaitham beranikan diri untuk membuka kunci rumahnya, memutar kenop pintu dan melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah yang sudah gelap total, disambut dengan kesepian, bahkan anjingnya tak menyapa kehadirannya. Hanya ada lantunan lagu yang ia yakini berasal dari lantai dua.

Ooh let me feel your heartbeat

Grow faster, faster

Mengingat apa yang dikatakan Cyno dan bawahannya tadi membuat jantungnya berdebar tiap ia melangkahkan satu kakinya, berjalan memasuki rumahnya sendiri lebih dalam. Tidak biasanya ia merasakan hal seperti itu, malah seharusnya ia sendiri bisa mengontrol level ketenangan dirinya.

Ooh can you feel my love heat?

Ohh

Satu per satu lampu ia nyalakan, membuat ruangan di lantai satu itu menjadi terang, lalu Alhaitham duduk di meja tempat biasa ia dan tunangannya menghabsikan waktu di malam hari untuk makan malam, duduk dengan perasaan yang campur aduk sambil mencerna kembali informasi yang ia dapatkan sekian jam kebelakang tadi.

Come on and sit on my hot-seat of love

Suara klintingan terdengar dari jauh dan tak menunggu lama suara itu kian mendekat disertai dengan derapan kaki yang saling bersahutan. Alhaitham pun menengok menuju sumber suara yang memecah keheningan itu, menatap anjing kecilnya, Mehrak yang menuju satu mangkuk kecil berisikan dog food dan juga hati sapi yang terpotong-potong.

Tidak hanya hati, ada ginjal dan paru sapi juga di sana yang terpotong kecil-kecil.

"Kaveh mana?"

And tell me how do you feel right after-all

Kaveh x Alhaitham Fanficiton; The Quite CarnageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang