2.Hukuman

645 59 10
                                    


Happy reading💙.

Setelah sampai di ruang kepala sekolah Luiva langsung di dudukan di sofa bersama dengan para sahabatnya.

Luiva menatap bingung ke arah sahabat nya, kenapa mereka bisa ada di sini ? Bukankah mereka sudah kabur lebih dulu ? Jadi...

Flashback on

Ketika mereka sedang tertawa karena melihat Luiva yang tertekan, Keina tidak sengaja melihat Bu Nasya sedang berjalan ke arah perpustakaan.

" Anjir ada Bu Nasya " Ujar Keina dengan menunjuk ke arah Bu Nasya.

Mendengar ujaran Keina membuat yang lain menoleh ke arah yang di tunjuk Keina, dan benar saja di sana ada Bu Nasya yang berjalan ke arah perpustakaan dengan membawa rotan andalannya.

" Lui " panggil ziva dengan bisikan yang tidak akan terdengar oleh Luiva.

" Anjir Lui budeg banget sumpah " ucap Ziva yang mendapat jitakan dari Pinka.

" Apaan sih njir " ucap Ziva dengan menatap kesal Pinka yang seenaknya menjitak kepalanya.

" Lo aja manggilnya bisik bisik gimana Lui bisa denger goblok " balas Pinka yang tidak kalah kesal.

" Ya seenggaknya kan gue udah manggil " ucap Ziva yang membalas jitakan Pinka.

" Aduh sakit bego " protes Pinka yang kesakitan akibat jitakan Ziva yang cukup keras.

" Rasain " balas Ziva dengan menjulurkan lidahnya meledek.

Pinka ingin membalas jitakan itu lagi tapi di tahan oleh Yenara yang mencekal tangannya.

" Ribut mulu Lo berdua, Bu Nasya udah makin deket, ayo kabur sebelum ketahuan " ucap Yenara dengan menarik Pinka, lebih tepatnya menggeret bukan menarik.

" Jangan di geret juga Yenara bangsat, emangnya gue kambing " kesal Pinka yang di tarik dengan kasar oleh Yenara.

" Bukan kambing tapi babi " balas Yenara yang masih menarik tangan Pinka, sedangkan Pinka menggerutu di belakang Yenara.

" Babi Lo " ledek Ziva dengan menertawakan Pinka yang masih menggerutu.

Mereka berlari meninggalkan Luiva yang masih ada di perpustakaan, mereka berlari ke arah taman sekolah berharap di sana bisa bersembunyi dengan aman. Walaupun mereka tidak ketahuan Bu Nasya, tapi pagi tadi mereka telat jadi bisa di pastikan mereka akan di cari dan di beri hukuman.

" Huhhh aman juga " ucap Keina yang merasa lega karena bisa terbebas dari Bu Nasya.

" Apanya yang aman bangsat " ucap Cia dengan tubuh yang menegang.

Mereka yang melihat Cia menegang dengan pandangan ke depanpun mengikuti arah pandangnya, dan...

" Mau lari kemana lagi kalian ? "

'Mampus

" Baru juga lega udah ada musuh lagi di depan " ucap Keina lesu.

" Ikut bapak ke ruang kepala sekolah " Ucap pak Harto, salah satu guru BK di sekolah ini.

Sebenernya mereka bisa berlari kembali, tapi melihat kondisi saat ini sepertinya itu tidak memungkinkan, dikarenakan mereka di kelilingi oleh pak Harto dan guru yang lainnya. Mereka benar benar sudah tidak bisa bergerak lagi . Jika mereka berani melawan pak Harto maka siap siap saja akan di beri hukuman yang sangat berat. Pak Harto adalah guru BK yang sangat di takuti, selain dari wajahnya yang menyeramkan dia juga tidak pandang bulu dalam menghukum murid muridnya. Jadi mereka hanya bisa pasrah sekarang dan berjalan mengikuti perintah pak Harto.

Troublemaker girls Where stories live. Discover now