Titik lemah sang Troublemaker

197 15 1
                                    

Kelima gadis pembuat masalah itu menangis di kamarnya masing masing, walaupun orang tua mereka sudah meminta maaf, tapi rasanya untuk melupakan semua yang telah mereka lakukan terasa sangat sulit bagi mereka, bahkan Yenara yang tadi tidak mengeluarkan air mata, sekarang menumpahkan tangisannya di bawah guyuran shower, tak peduli jika bajunya kini sudah basah kuyup karena percikan airnya, air matanya pun mengalir bersamaan dengan air shower yang turun dari atas.

" Di kekang capek tapi di bebasin lebih capek " Yenara memukul tembok kamar mandinya dengan keras, darah mulai keluar dari sela sela jarinya, jika di tanya luka itu sakit atau tidak, jawabannya adalah sakit tapi ia tidak peduli, karena rasa sakit di tangannya tak sebanding dengan rasa sakit di hatinya.

" Papah nggak salah, Papah cuma mau gue jadi anak yang kuat, Papah cuma mau gue bisa ngelindungin diri gue sendiri, tapi kenapa ? Setelah gue denger semua penjelasan Papah, hati gue masih sakit, sakit atas perlakuan Papah, yang bahkan dulu hampir ngebunuh gue cuma karena tembakan gue yang meleset "

" ARGHHH "

Teriakannya teredam oleh suara musik yang sangat keras di kamarnya, pintunya ia kunci hingga teriakan sang ibu tidak ia dengar, sungguh hatinya begitu sakit ketika mengingat kekejaman Papahnya dulu, Mamah nya ? Mamahnya hanya diam melihat dirinya tersiksa, itu membuat Pinka merasakan sakit yang berlebih, ada lagi yang membuatnya sakit, yaitu tentang Kakaknya, kenapa Kakaknya harus sakit ? Kenapa kakaknya harus lemah ? Hingga sang paman membencinya dan berakhir membunuhnya, lalu Papah melampiaskan semuanya kepada dirinya, sungguh tidak adil, pertanyaannya sekarang apakah Papahnya menyayangi dirinya ? Ingin sekali dia membangunkan kakaknya kembali dan meminta keadilan untuk dirinya.

" Papah hanya ingin mewujudkan perkataan Welly, dia ingin anak anak papah dan teman teman papah termasuk Welly, menjadi anak yang kuat dan tidak mudah rapuh- "

" Dengan mengorbankan mental putrinya ? " Ucapan Cia begitu menyentak hati Lyro.

" Papah selalu memukul Cia ketika Cia melakukan kesalahan kecil, Cia selalu salah di mata Papah, bahkan hanya mengantar kopi waktu kecil dulu Papah selalu memarahi Cia habis habisan, lalu membuang kopi itu kesembarang arah, itu memang hanya sebuah kopi, tapi membuatnya tidaklah mudah untuk Cia yang baru 6 tahun, apa papah menghargai yang Cia buat ? Tidak Pah "

" Cia- "

" Papah juga memilih menyelamatkan dia daripada Cia, padahal dia anak dari pembunuh Mamah, sedangkan Cia anak kandung Papah, harusnya Papah membunuhnya juga karena itu tugas papah sebagai anggota organisasi itu, tapi apa ? Papah justru menikahinya dan lebih menyayangi anaknya di banding anak papah sendiri, apa itu adil Pah ? JAWAB CIA! APA ITU ADIL PAH " marah Cia dengan tangan yang menunjuk remaja lelaki yang berdiri di samping wanita yang sangat ia benci, kali ini Cia tidak bisa lagi menahan emosinya , dirinya benar benar sudah di ambang batas kesabarannya.

" Cia- "

" DIEM LO BANGSAT "

Plak

Area pipinya terasa panas ketika sebuah tamparan mendarat mulus di pipi kanannya, dia menatap tajam sang pelaku yang tak lain adalah Papahnya sendiri.

" Bicara yang sopan dengan Kakakmu Cia "

" Bahkan sekarang Papah membela anak dari pembunuh itu, percuma Cia datang kesini, karena yang Cia dapat bukan penjelasan tapi sebuah tamparan dan rasa sakit yang kian mendalam " Cia mengusap kasar air mata yang menetes, ia menatap tajam Papahnya, menatapnya penuh kebencian serta rasa kecewa.

Troublemaker girls Where stories live. Discover now