Saudara Cia

134 11 0
                                    

Bugh

Bugh

Bugh

" Itu buat Lo yang udah nyiksa bahkan bunuh cewe Lo sendiri "

Duag

" Dan tendangan itu buat Lo yang udah ngerusak cewe Lo sendiri "

Plak

Plak

Plak

" Itu buat Lo yang masih berani muncul di depan banyak orang setelah apa yang Lo lakuin ke cewe Lo "

Pukulan, tendangan dan tamparan tak henti hentinya Yenara berikan untuk Rendi, siswa kelas 10 yang merusak pacarnya lalu membunuhnya dengan keji.

" Sakit ? " Rendi menatap Yenara nyalang, walaupun kondisinya sudah sangat parah, dan mungkin akan kehilangan kesadarannya sebentar lagi tapi dia masih saja memberikan tatapan menjijikannya untuk Yenara.

" G-gue b-bakal balas Lo " setelah mengucapkan kata itu, Rendi kehilangan kesadaran sepenuhnya, sedangkan Yenara hanya menatap remeh lelaki itu.

" Gue tunggu pembalasan Lo " gumam Yenara yang tidak akan di dengar oleh lelaki itu.

Yenara meninggalkan ruangan itu untuk membersihkan dirinya dari darah Rendi, tidak mungkin jika dia kembali ke sekolah dengan keadaan baju penuh darah.

Rendi ? Entahlah Yenara tidak peduli keadaanya, anggap saja itu impas karena perbuatannya kepada pacarnya, dia meninggalkan pacarnya di saat kondisi nya sekarat, dan sekarang Yenara membuat Rendi merasakan apa yang di rasakan gadis malang itu.

" Udah ? " Yenara mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Cia.

" Mati nggak ? " Tanya Luiva frontal yang membuat teman temannya menatap dirinya tajam, masalahnya ini masih di area sekolah, jika ada yang mendengar percakapan mereka bisa membuat masalah baru nantinya.

" Hehe maaf " cengiran Luiva sangat menyebalkan di mata mereka.

" Gue nggak tau dia mati atau nggak, gue langsung tinggalin dia pas dia pingsan " jelas Yenara yang membuat teman temannya mengangguk paham, dan tentu saja Yenara mengucapkannya dengan pelan, tidak sekeras Luiva tadi.

" Brutal banget Yenara sampe dia pingsan " Keina menatap malas Luiva.

" Kaca mobil ada tuh, ngaca gih " Luiva terkekeh mendengar ucapan Keina baru saja.

" Gue yakin kalo kasus ini di kasih ke Luiva, pasti tu anak langsung menuju alam baka " timpal Pinka.

Sedangkan Luiva hanya diam tak merespon ucapan Pinka, dan hal itu membuat Pinka merengut kesal.

" Kiw cowo " goda Luiva kepada Leon yang baru saja lewat di depan keenam gadis ini.

Ziva melototkan matanya ketika melihat Luiva yang menggoda pacarnya, pacar ? Sepertinya Ziva mulai jatuh dalam pesona Leon.

Pluk

" Sakit bego " umpat Luiva karena pukulan di kepala belakangnya yang di lakukan oleh Ziva.

" Itu pacar gue anying " diam diam Leon tersenyum mendengar pengakuan dari Ziva.

" Ekhem kayanya mulai tumbuh benih benih cinta dari cewe yang dulu nggak pernah ngakuin cowo ini pacarnya " ujar Keina yang membuat Ziva tersadar atas ucapannya baru saja.

" A-apaan sih kalian " Ziva menarik Leon untuk menjauh dari teman temannya, sedangkan Leon sendiri dengan sengaja memberikan kedipan matanya kepada Luiva, hal itu membuat Ziva kepanasan sendiri.

Troublemaker girls Where stories live. Discover now