keluarga Zara

25 1 0
                                    

"kapan kapan kerumah lagi ya Ra, biar kita masak sama sama," ujar Maya sebelum akhirnya meninggalkan ruangan Farhan.

"Kalau gitu saya permisi Pak," pamit Zahra juga.

"Om Gerald nelpon dan nanyain kamu kapan berhenti kerja disini dan lanjutin rumah sakit Ravendra?," tanya Farhan.

"Enggak bakal berhenti," jawab Zara kesal, hendak melangkah pergi namun Farhan lebih dulu menarik Zara.

"Ngapain sih kerja di sini? Saya sudah berulangkali bilang bahwa saya tidak menyukai kamu. Berhenti sekarang Zara!" sentak Farhan.

Zara menarik tangannya lalu menatap tajam sosok yang menjulang tinggi didepannya ini. "Dan saya juga sudah bilang bahwa saya benar-benar sudah tidak menyukai Bapak lagi, saya lebih suka bekerja tanpa nama belakang keluarga saya itulah poin utama saya bisa bekerja disini," jelasnya.

Farhan menatap Zara, lalu terkekeh "apakah kamu bercanda? Bukannya kamu bekerja di kantor ini untuk mengejar saya?"

"Iya Pak, tapi itu dulu sebelum saya disadarkan bahwa tidak ada gunanya jatuh cinta dengan makhluk yang enggak punya perasaan kayak Bapak," balas Zara menusuk.

Tampak keduanya saling pandang dengan permusuhan, "sudah kembali bekerja sana," usir Farhan setelah tampak Zara menghilang dibalik pintu ruangannya.

Keluar dari ruangan Farhan, Zara tampak mendengus. "Kenapa dulu gue bisa suka sama Lucifer kayak dia sih? Udah kasar, omongannya pedes semua,"

Sedangkan didalam Farhan tampak berdecak, dia benci berada di situasi seperti ini. Bukan tidak punya perasaan tapi dia tidak bisa ah lebih tepatnya dilarang jatuh cinta dengan gadis riang itu.

Dan sejujurnya Farhan benar benar takut. Bukan dengan perasaan Zara tapi dengan perasaannya sendiri.

____000____

Zara memasuki kediaman rumahnya, sebuah mansion yang cukup megah dan mewah.

Zahra Agata Ravendra nama lengkap dari sekretaris Farhan. Zara memang tidak ingin nama belakangnya diketahui oleh khalayak umum mengingat nama keluarganya yang cukup berpengaruh.

Keluarga Zara, memiliki perusahaan investor terbesar di Asia Belum lagi mereka yang memang menjalankan pusat medis terbesar di Indonesia RS Ravendra rumah sakit dengan beberapa cabang di Indonesia yang berpusat di Jakarta.

Bergerak di bidang medis membuat keluarga Ravendra cukup terkenal dan para wartawan selalu haus dengan keluarga Barata, yang memang memiliki privasi tinggi.

Zara sudah disambut para pelayan yang memang cukup banyak dirumahnya.

"Selamat datang nona muda," sapaan wanita paruh baya, namanya Bu Mayang wanita yang bertugas sebagai kepala pelayan dirumah tersebut.

Bu Mayang, atau keluarga Zara memanggilnya Bi Maya merupakan salah satu orang kepercayaan keluarga Zara. Karena sejak dahulu Bu Mayang sudah lama bekerja bersama keluarga Zara.

"Makasih Bi, Papa sama Mama dirumah?" tanya Zara tersenyum.

"Tuan dan nyonya sedang berada di ruang makan," jawab Bi Maya kemudian setelah mengucapkan terimakasih Zara melangkah memasuki ruangan makan dan mendapati kedua sosok yang sudah membesarkan nya itu.

"Hai Pa, hai Ma!" sapa Zara sebelum kemudian bergabung dengan kedua orangtuanya.

"Hai sayang," balas Mama Zara, Maurel Agata Ravendra.

Love You 3000 Pak Bos!Where stories live. Discover now