#30

3.9K 402 13
                                    

Setelah pulang keliling bali, ara cs beserta shani sudah memasuki kamar mereka masing-masing untuk bersih-bersih.

"Kamu duluan gih ra yang bersih-bersih." ucap chika sambil mendudukkan dirinya di sofa.

"Lo duluan aja chik, gua masih mau ngurus sesuatu." ucap ara.

"Ada kerjaan?" ara mengangguk.

"Yauda aku dulu ya."

Chika berjalan menuju kamar mandi, sementara ara sudah sibuk dengan pc nya. Beberapa menit lalu ia mendapat telpon dari papanya kalau perusahaan di bali ada sedikit kendala dan mengharuskan ara untuk turun tangan langsung.

Sementara di kamar shani, shani sedang menerima telpon dari gracio.

"Jadwal keberangkatan aku ke bali di cancel dulu ya sayang."

"Kok di cancel mas, kenapa?"

"Ada kendala di perusahaan pusat dan bali, aku udah minta adek buat turun tangan nah aku beresin yang di pusat."

Terlihat wajah kecewa shani saat mendengar suaminya belum bisa menyusul ke bali.

"Jangan sedih dong, aku usahain buat secepatnya selesai dan langsung ke bali ketemu kamu sama anak-anak."

"Zee udah kangen mas sama kamu, kasian dia nanyain kamu terus."

Gracio tersenyum tipis mendengar nama anak itu, anak teman dekatnya yang sudah ia anggap seperti anak sendiri.

"Iya nanti aku kesana ya, aku usahain besok atau lusa udah beres biar bisa ketemu kalian."

Shani mengangguk pasrah, ia tak bisa terlalu memaksa suaminya.

"Kamu nanti kesini sama siapa mas?"

"Sama oniel, pucho, panji, anin, dan bobby."

"Cewenya anin doang?" gracio mengangguk.

"Yang lain pada ga bisa jadi mereka nyerahin ke suami suaminya."

"Oalah, bakal rame dong."

"Iya dong."

"Eh sayang nanti kita pisah mansion aja ya di bali, kita ke mansion punya aku aja."

"Mau ngapain mas?"

"Bikin adek buat ara." kekeh gracio.

"Nanti dia ngamuk loh, kaya gatau aja adek kaya gimana kalo udah ngamuk."

"Emang kamu ga mau nambah?"

"Mau sih tapi-"

"Nah mantap, yauda aku matiin ya hahaha bye sayang." gracio langsung mematikan telponnya.

"Mas.. ih nyebelin." gerutu shani.

"Ara." panggil chika.

Ia sudah selesai mandi dan masih menggunakan kimono putih. Ia menghampiri ara yang masih fokus pada pekerjaannya.

Ara sedikit terganggu dengan wangi sabun yang menyeruak kedalam indera penciumannya.

Ara menolehkan kepalanya sebentar.

"Udah beres?" tanya ara.

"Udah, kamu masih lama kerjanya?"

"Masih kayanya, kenapa?"

Ara mulai menghadapkan kursinya pada tubuh chika yang berdiri.

"Kenapa ga langsung ganti baju chik? nanti masuk angin loh."

"Aku malah gerah makanya handukan dulu." ara mengangguk saja.

Ara memeluk tubuh chika dan menenggelamkan wajahnya di perut rata chika.

To the moon [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang