#53

2.4K 320 7
                                    

Menjelang makan siang, chika bangun terlebih dahulu. Matanya menatap sendu pada gadis yang berada dalam dekapannya.

"Maaf ya aku udah jahatin kamu dulu." gumam chika.

Tangannya mengusap lembut dahi ara, bibirnya mencium pelan kening ara.

Chika tersenyum tipis mengingat perasaannya pada ara sangatlah besar, ia bahkan sudah tidak memperdulikan karma yang akan ia dapat lewat ara, ia terlalu mencintai gadis tomboy itu.

"Engghh chika." gumam ara.

"Kenapa sayang?" tanya chika.

Bukannya menjawab ara malah mempererat pelukannya pada chika.

"Maaf."

"Sstt, udah jangan minta maaf terus." ara menggelengkan kepalanya.

"Makasih udah baik sama aku." ucap ara.

"Iya sayang, makasih juga udah mau balik lagi sama aku." ucap chika.


Ara sudah bersih-bersih dan sekarang keduanya sedang makan siang di kamar, karena suasana di lantai bawah belum terlalu nyaman terlebih setelah kejadian pagi tadi.

"Makan yang kenyang ya sayang." ucap chika, ara hanya mengangguk pelan.

Harusnya ara lebih bersyukur karena mendapatkan wanita sebaik chika. Masa lalu chika bisa dikatakan lebih buruk darinya tapi tak ada sedikitpun niatan chika untuk kembali membalas ara, malah ia belajar dari masa lalunya.

"Prom night nanti mau pake baju yang mana sayang?" tanya chika.

"Aku bingung, bagusnya menurut kamu yang gimana?" tanya ara balik.

"Mau matching?" ara mengangguk.

"Mau kompak sama kamu biar sweet." chika tersenyum tipis.

"Boleh, nanti aku cari referensinya di pinterest ya." ara mengangguk.

Chika terus menyuapi ara, ia terlalu sayang pada ara sampai ia sendiri lupa rasa sakitnya.

"Chika, prom night nanti indy mau dateng kamu mau kan ketemu dia?" tanya ara.

Chika terdiam sejenak lalu tersenyum.

"Tentu, aku mau kenalan sama dia dan berterimakasih sama dia." ucap chika.

"Berterimakasih?" chika mengangguk.

"Karena berkat dia, ara sekarang bisa sama aku dan bisa lebih jujur. Aku mau makasih sama dia karena udah mau direpotin sama kamu pas kamu nginep semalem." ara terdiam.

Ia cukup nyeri dengan ucapan chika, ucapan tulus namun ada rasa sakit dari setiap yang diucapkannya.

"Chika, aku mau ngasih tau sesuatu." ucap ara.

"Ngasih tau apa sayang?" tanya chika lembut.

Ara menundukkan kepalanya. Ia meraih tangan chika dan menggenggamnya.

Ara kembali mendongak, menatap dalam mata coklat chika.

"Maaf karena aku udah nakal ke indy." lirih ara.

"Maksudnya?" tanya chika tidak mengerti.

Ara menarik nafasnya.

"Maaf karena aku udah lancang main sama dia. Aku tau ini salah tapi ga ada yang bisa disalahkan disini termasuk hasrat kita berdua." ucap ara.

Chika hanya diam, ia masih mencerna kata-kata ara.

"Malam tadi aku kerumah indy setelah papa ngasih tau undangan pernikahan dia, pikiran aku udah ga karuan semalem ditambah aku yang minum bareng dia bikin aku makin ga sadar dan akhirnya aku ngelakuin hal itu sama dia."

To the moon [chikara]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora