"Kalian udah pada makan belum?" tanya ara pada teman-temannya.
Mereka dengan kompak menggeleng.
"Yauda tunggu bentar ya, gua pesen dulu." lagi lagi mereka kompak mengangguk.
Ara menyenggol lengan adel pelan.
"Si kampret itu lu bawa kemana tadi?" bisik ara.
"Gua bawa ke gudang, pokoknya bakal aman disana." jawab adel sambil berbisik juga.
"Dijaga?" adel mengangguk.
Ashel yang mendengar percakapan keduanya sontak mencubit kecil paha adel.
"Sshhh... sakit cel." gumam adel.
"Ngomongin apaan kalian?" tanya ashel berbisik.
"Bisnis." jawab ara.
"Ini apa sih pada bisik-bisik." ucap flora.
"Kasian pacar gua lagi tidur makanya pada bisik-bisik juga biar ga berisik." ucap ara.
Ya setelah drama kecil-kecilan tadi, chika menangis karena tidak mau ditinggal ara sampai akhirnya ia tertidur lelap.
"Kasian bener ga mau ditinggal ra." ucap olla, ara mengangguk.
"Gua jadi bimbang sendiri dah." ucap ara.
"Gua saranin mending lo pindah kesini deh ra biar lo bisa kontrol chika dari kampret kampret yang mau deketin dia." ucap adel.
"Pengen sih del tapi kerjaan gua disana ga bisa ditinggal, terlebih papa bakal marah kalo gua ninggalin proyek gede disana." jelas ara.
"Sialan gua ikutan bingung lagi." gumam adel.
"Tapi gimana sama zee? apa dia bakal ikut pindah kalo semisal lo pindah?" tanya olla.
Ara menggidikkan bahunya.
"Kalo si zoya ga ikut pindah kerjaan lo aman sih sama dia, secara dia lebih pinter juga kalo soal proyek proyek besar gitu." lanjut olla.
"Nah benar, gua setuju sama olla. Kata gua sih lo omongin dulu sama zoya soal ini, apakah dia setuju kalo dia ngerjain sendiri atau dia keberatan." ucap adel.
"Ih jangan dong, kasiah azoyzoy gua kalo ditinggal sendiri di italia." sahut marsha.
Mereka sontak saling menatap.
"Kalian kaya yang ga tau zoya aja, dia pelupa walaupun pinter, belum lagi dia teledor abis." ucap marsha.
"Iya juga ya, kalo ditinggal sendiri gua ga yakin dia bakal baik-baik aja." ucap adel.
"Kalian ga usah ikuta mikir, soal ini biar gua obrolin lagi nanti sama papa dan zoya." ucap ara.
"Flo ambil makanan di depan." ucap ara, flora mengangguk.
"Makan makan, nanti lagi ngobrolnya." ucap flora.
"Bangunin princess lo ra." ucap flora.
"Sayang bangun yuk." bisik ara sambil mengelus pelan pipi chika.
"Emmm..." chika sedikit terusik dengan elusan ara.
"Bangun makan dulu." ucap ara.
"Ngantuk banget araa." rengek chika sambil melingkarkan tangannya di perut ara.
"Ih si anying malah mesra mesraan." gerutu olla.
"Bangun dulu ya, isi perutnya." chika mengangguk kecil.
Mereka makan bersama dengan keadaan hening, sesekali ada candaan yang di lontarkan oleh olla dan adel.
"Ah kenyang banget, thanks ya ra." ucap olla.
KAMU SEDANG MEMBACA
To the moon [chikara]
Fanfiction⚠️WARNING⚠️ - GXG AREA!! - no baper, cuma cerita!! - 17+ jangan bawa-bawa cerita ini ke member, ini cuma cerita karangan author. thanks.