#69

1.9K 263 20
                                    

Semua yang ada diruang tamu mulai berkeringat dingin karena tatapan tajam ara. Ara menatap satu persatu dari mereka, terlebih shani dan gracio.



Flashback!!

"What? ustadz?" gumam ara lalu setelahnya melirik shani dan gracio.

Shani mencolek lengan gracio, gracio cukup ketakutan karena pasti habis ini ia akan disidang oleh ara.

"Cha, shel duduk kalian." ucap ara dingin.

Keduanya langsung duduk didekat zee dan menunduk takut.

Ara berdiri didepan orang tua dan teman-temannya.

"Pasti abis ini tantrum tu bocil." bisik olla pada adel.

"Pasti, liat aja udah frustasi begitu." bisik adel.

Ara berbalik kemudian menatap tajam pada olla, adel dan flora.

"Siapa yang mau jelasin duluan?" tanya ara.

Semuanya masih diam tak ada yang bersuara.

"Fine, gua bakar rumah ini." ancamnya.

"Ehhh jangan jangan jangan." ucap gracio saat ara mulai melangkah.

Ia menahan tangan ara.

"Yauda jelasin." ucap ara.

Mereka masih diam.

Flashback off
























Sebentar lagi acara pengajian akan dimulai dan mereka masih belum menjelaskan pada ara apa yang terjadi.

Sementara itu chika sedang menunggu seseorang datang di teras rumah.

"Hai, lama nunggu ya?" tanya seorang pria yang datang dengan baju koko rapih.

Chika menatapnya malas karena dia memegang kepala chika.

"Ga usah berlebihan, ayo masuk." ucap chika.

Rafa, lelaki yang chika tunggu. Keduanya masuk kedalam rumah yang masih terasa cukup panas.

"Assalamualaikum." ucap rafa.

Gracio dan shani seketika menoleh dan tersenyum, begitupun ara cs memandang rafa dengan tidak ramah.

"Wa'alaikumsalam, sini sini duduk." ucap shani.

"Nah, ara kenalkan ini rafa yang mama maksud." ucap shani.

Rafa menjulurkan tangannya pada ara.

"Gua rafa, lo pasti ara kan?" ara mengangguk tipis dan menerima tangan raka dengan senang hati.

"Chika, bawa ara keatas dulu ya ma ada yang mau di omongin." ucap chika.

"Eh, gua sama marsha ikut chik." ucap olla.

Chika, ara, marsha dan olla berjalan menuju lantai atas.

Sedangkan sisanya dibawah menunggu ustadz dan tamu yang akan segera datang.

"Oiya tante, ara itu anak tunggal tante sama om?" tanya rafa.

"Iya raf, dia loh anak tante yang sering main sama kamu dulu waktu kalian masih kecil." ucap shani.

"Ohh si bocil tengil itu ara??" tanya rafa sambil terkekeh.

"Hahaha iya rafa benar sekali." ucap gracio.

"Aku kira chika yang anak tante soalnya sama-sama cantik kaya tante shani." ucap rafa.

"Nah kalo chika itu tunangannya ara, raf." ucap gracio.

To the moon [chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang