Pesta Bujang Liar si Pengantin Pria ( 3 )

19.6K 49 2
                                    

Besoknya, setelah memastikan Melisa pulang ke rumah dengan aman melalui telepon, Carlo meluncur ke gym

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Besoknya, setelah memastikan Melisa pulang ke rumah dengan aman melalui telepon, Carlo meluncur ke gym. Dia melatih tubuhnya sebentar, kemudian melanjutkan dengan renang sambil menunggu Edwin dan Hendra yang dapat jatah bertugas shift malam. Sementara itu, Arjuna dan Ryo sedang mempersiapkan segala sesuatu seperti yang dikatakannya kemarin.

Pukul sepuluh malam, gym itu tutup. Carlo, Edwin, dan Hendra segera meluncur ke hotel yang mereka tetapkan sebagai tempat pesta bujangan itu.

“Vincent gak masuk ya hari ini?” tanya Carlo sambil menyetir mobilnya dalam perjalanan.

“Vincent gak masuk ya hari ini?” tanya Carlo sambil menyetir mobilnya dalam perjalanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Hendra

“Kenapa Carlo?” goda Hendra tiba-tiba. “Kangen, ya?”

“Enak aja! Kalau dia ada, malah berabe. Untung tadi dia gak ada,” jelas si Carlo. “Kalau ada terus pengen ikut, kan enggak enak kalau gak dibawa!”

Si Hendra dan Edwin cuma terkekeh mendengar cerita Carlo soal Vincent. Kurang dari tiga puluh menit, mereka sampai juga di kamar hotel yang mereka pesan. Kamar yang dipesan adalah suite. Jadi, ukurannya luas dan bentuknya mirip seperti apartemen. Begitu masuk ke dalam kamar hotel, botol-botol bir dan minuman keras lainnya sudah banyak terhidang di atas meja. Mereka sudah mempersiapkan diri untuk mabuk gila-gilaan rupanya. Televisi layar lebar juga lengkap dengan DCD player-nya. Setumpuk DVD bokep bajakan sudah disediakan juga di dekat televisi itu.

“Ceweknya mana?” tanya Carlo tidak sabar.

Pertanyaan si Carlo wajar juga. Soalnya, semua yang lain sudah siap tersedia. Tinggal ceweknya aja yang belum datang.

“Sabar dong, bos!” sahut si Arjuna. “Mereka sedang bersiap-siap di salah satu kamar!”

“Carlo, elo bakal dapet surprise luar biasa malam ini,” kata Ryo sambil terkekeh-kekeh.

“Surprise?” tanya Carlo penasaran. “Kalian nyiapin apaan, sih?”

Lampu kamar diredupkan. Lalu, irama musik lembut mulai dihidupkan. Dari dalam kamar, bermunculannya tiga orang wanita berpakaian seksi. Baju yang mereka pakai sangat ketat dan rok yang mereka pakai sangat pendek. Mereka kemudian menggerak-gerakkan tubuh dengan erotis. Tubuh mereka benar-benar seksi. Lekuk-lekuknya sangat jelas. Buah dada mereka semua montok-montok. Para lelaki di sana tertawa-tawa sambil minum bir, menonton pertunjukan itu.

KUMPULAN CERITA PANAS by Roberto GonzalesWhere stories live. Discover now