Skandal Besar Menjelang Pernikahan (1)

13.3K 43 2
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“Rasa mulut kamu enak banget, sayang…” kata Carlo sambil memasukkan lidah sepupunya di dalam mulutnya dan menghisapnya kuat-kuat. “Koko suka banget… Rasanya segar dan enak banget…”

 “Koko suka banget… Rasanya segar dan enak banget…”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Carlo


Tubuh atletis Carlo yang putih mulus itu pun tampak menggeliat-geliat di atas kasur sambil menindih tubuh kekar adik sepupunya. Pantat Carlo bergeyol-geyol dengan lincah saat kontolnya terus berusaha menembus titik terdalam dari pantat perawan sempit sepupunya yang tampan dan berbadan macho itu. Pantat montok Eric sendiri terus tersentak-sentak akibat dorongan batang kontol Carlo yang terus merojok isi pantat perawannya. Tak henti-hentinya mereka tersenyum kegirangan. Tidak ada rasa sakit lagi yang dirasakan lelaki 17 tahun yang baru saja diperawani kakak sepupunya itu. Yang ada adalah rasa nikmat akibat perpaduan pantat sempitnya dengan kontol kakak sepupunya yang menggelitik-gelitik prostatnya sampai dirinya kewalahan.

Mulut mereka pun terus menerus bercumbu dan menyunggingkan senyum penuh nafsu, tidak peduli mereka masih memiliki hubungan darah sebagai saudara sepupu langsung. Mereka sudah lupa diri dan membiarkan raga mereka terjebak dalam nafsu liar layaknya dua hewan yang sedang musim kawin dan lupa diri.

“Eric juga suka rasa mulut Ko Carlo…” jawab sepupunya tidak kalah girang. “Ko, ludahin mulut Eric dong! Eric haus ludah Koko… Eric mau liur Koko mengalir di sepunjuru tubuh Eric!”


 “Ko, ludahin mulut Eric dong! Eric haus ludah Koko… Eric mau liur Koko mengalir di sepunjuru tubuh Eric!”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Eric

Setelah memerintah kakak sepupunya meludahi mulutnya, Eric membuka mulutnya lebar-lebar. Melihat adik sepupunya sudah binal dan dikuasai hawa nafsu, Carlo pun semakin bersemangat. Kontolnya tak henti-hentinya menyodok isi pantat adik sepupunya. Dia kumpulkan liurnya sebanyak mungkin di mulutnya, lalu dia ludahkan liurnya ke dalam mulut adik sepupunya yang tampan dan kekar itu yang menganga penuh harap akan cairan dari mulut Carlo. Liur Carlo tercampur di dalam mulut Eric, membuat Carlo semakin bergairah. Segera diciumi bibir adik sepupunya itu penuh nafsu.

“Enak, Ko…” kata Eric dengan suara bergetar penuh nafsu, merasakan liur segar kakak sepupunya di sepenjuru indera perasa dan pengecapnya. “Eric bisa merasakan rasa mulut Koko di bibir Eric, Ko… Sedap banget, Ko….”

“Iya, sayang,” ucap Carlo kegirangan, lalu kembali mengecupi bibir adik sepupunya penuh nafsu. “Tidak peduli bibir siapa yang kamu cium, mulai sekarang, kamu akan tetap merasakan liur Koko di dalam mulut kamu, sayang…”




 “Tidak peduli bibir siapa yang kamu cium, mulai sekarang, kamu akan tetap merasakan liur Koko di dalam mulut kamu, sayang…”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Carlo


Carlo terus memandang Eric dengan tatapan penuh nafsu. Eric sendiri masih tampak kewalahan menikmati enaknya disodomi kakak sepupunya yang selama ini dia sayangi sebagai kakak kandungnya sendiri.

Tetesan-tetesan keringat sebesar jagung terus jatuh dari dahi Carlo, jatuh ke tubuh sepupunya yang juga licin karena keringat akibat persenggamaan itu. Namun, bukannya kecapean, senyum malah terus menghiasi wajah mereka berdua. Mulut mereka terus berpagutan penuh nafsu sambil mata mereka saling bertatapan penuh nafsu. Lidah mereka pun menari-nari bersama dan sesekali mereka saling menyedot liur dari lidah mereka bergantian.

“Tidak peduli siapa yang akan menjamah tubuhmu ke depannya, kamu juga akan terus merasakan sentuhan Koko dan mencium bau keringat Koko, sayang… Koko akan pastikan kamu tidak akan melupakan rasa kontol Koko di dalam pantatmu juga…”



“Tidak peduli siapa yang akan menjamah tubuhmu ke depannya, kamu juga akan terus merasakan sentuhan Koko dan mencium bau keringat Koko, sayang… Koko akan pastikan kamu tidak akan melupakan rasa kontol Koko di dalam pantatmu juga…”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Eric


Eric tersenyum penuh nafsu dan mengangguk-angguk kegirangan. Lelaki 17 tahun yang berwajah rupawan dan berperut six pack itu bergairah ketika kakak sepupunya mengucapkan rayuan-rayuan jorok pada dirinya. Yang dia rasakan sekarang adalah sebuah keinginan untuk memuaskan Carlo, kakak sepupunya yang tampan, macho, dan berbadan tak kalah seksi dari dirinya itu. Mereka kembali berpagutan dan saling memainkan lidah dan berbagi ludah.





 Mereka kembali berpagutan dan saling memainkan lidah dan berbagi ludah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Lionel


Di depan kamar sana, Lionel, adik semata wayang Carlo yang seumuran Eric dan sangat dekat dengan Eric, hanya bisa mengintip sambil mengonani kontolnya dengan mulut megap-megap, berusaha menahan erangan dari mulutnya. Kontraksi-kontraksi hebat dari kontolnya menunjukkan orgasmenya sudah begitu dekat. Lionel sangat bernafsu melihat kakak kandungnya dan sepupu terdekatnya itu berhubungan badan seperti dua orang kekasih kurang dari satu jam sebelum acara pernikahan kakak kandungnya… Lionel pun terus mengerang-erang tertahan… Lahar kenikmatannya yang kental sudah begitu dekat dan hendak keluar dari kontolnya… Lionel siap menuntaskan kenikmatan dari batang kontolnya…

[ … ]

KUMPULAN CERITA PANAS by Roberto GonzalesWhere stories live. Discover now