[BOOK 1] [END] Reborn To The Start Of The Apocalypse To Farm

Chapter 168: The Result Of Being Too Strong

Saat itu hujan lagi, Wei Xuan berdiri di rumahnya dan melihat tirai hujan halus di luar jendela. Garis pandangnya agak kosong, seolah tujuannya bukanlah tirai hujan itu sendiri, melainkan lapisan tirai hujan dan di suatu tempat di belakang bangunan komunitas.

Padahal, yang dipikirkannya saat ini memang apa yang ada di balik tirai hujan, bukan tirai hujan itu sendiri.

Dia telah sibuk dengan gudang es di tempat parkir bawah tanah sebelumnya, dan saat dia sedang memperbaiki tanah, membangun tembok di sekeliling seluruh bangunan dengan batu bata, dan bersiap untuk mengeringkannya, hujan turun dengan deras lagi.

Di masa lalu, Wei Xuan selalu memiliki sikap yang sangat positif terhadap hujan, dan akan menyambut kedatangan mereka dengan sangat gembira setiap saat untuk berkontribusi pada penyimpanan air keluarganya. Namun saat ini, ketika sedang membangun rumah, ia mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap cuaca alam yang mengganggu semangatnya—rumahnya tetap saja nongkrong! Setelah hujan ini, sebagian air akan masuk ke tempat parkir bawah tanah, dan kelembapan di dalamnya tidak akan hilang untuk sementara waktu, entah kapan ubin dinding akan benar-benar kering? !

Dan bagaimana jika hujan relatif deras, dan air hujan mengalir deras ke ruang bawah tanah dan merusak lereng yang entah kering?

Kulit Tuhan tidak pernah berubah sesuai dengan keinginan orang. Kali ini, hujan deras turun selama hampir dua hari, dan kulit Wei Xuan mengimbangi cuaca selama dua hari terakhir. Tidak peduli seberapa keras Du Hang berusaha untuk Mencium dan berpelukan tidak. t meningkatkan banyak.

Akhirnya, setelah bangun pada pagi ketiga, langit yang berhenti hujan tadi malam menjadi bersih dan transparan, dan matahari bersinar langsung ke tanah, memantulkan lapisan cahaya yang berkilauan pada genangan air di jalan-jalan kota, seperti jika saat ini Wei Xuan tampaknya berada di tengah-tengah danau dan sungai besar dan kecil, bukan di reruntuhan kota pasca-apokaliptik.

Setelah Wei Xuan bangun, dia bahkan tidak repot-repot untuk sarapan, dan langsung meminta Du Hang membawanya ke tempat parkir bawah tanah untuk memeriksa situasi. Saat ini, ada bekas air hujan yang mengalir di lereng tempat parkir bawah tanah, dan ada juga bekas penumpukan air di banyak tempat di lantai bawah tanah.Untungnya, Wei Xuan memilih untuk membangun gudang es lebih dekat ke bagian dalam. sisi, dan sebagian besar air hujan mengalir di sepanjang medan Setelah memasuki ruang bawah tanah kedua, dan lereng yang dia bangun di luar rumah pada dasarnya kering, jadi tidak ada tanda-tanda hanyut, Wei Xuan merasa lega.

"Selama tidak hujan terus menerus selama dua hari terakhir, itu harus benar-benar kering dalam seminggu, kan?" Wei Xuan berkeliaran di sekitar rumah lagi, menyentuh dinding dengan tangannya, dan mengendurkannya setelah memastikan ada tidak ada masalah dengan tembok itu sendiri.Dalam satu nafas, dengan senter, dia memimpin Du Hang ke arah lantai dua basement.

Kondisi lantai dua mirip dengan lantai satu, ada sedikit genangan air di beberapa tempat, tapi tidak serius. Sebagian besar air hujan mengalir ke lantai tiga di sepanjang lereng, dan lantai tiga di bawah tanah memiliki telah dikonfirmasi dengan hati-hati oleh Wei Xuan. Ini telah meningkat sedikit, tetapi jumlah airnya tidak terlalu besar. Itu hanya sedikit lebih tinggi dari tempat yang dia tandai sebelumnya. Saat itu, Wei Xuan meminta Du Hang untuk memaku tongkat emas di tempat di mana permukaan air berada. Sebagai tanda, sekarang samar-samar Anda bisa melihat benda emas memantulkan cahaya di permukaan air dengan senter.

Setelah memastikan ketinggian air yang tergenang, Wei Xuan yakin bahwa meskipun ada beberapa hujan lebat lagi dalam tahun ini, air yang tergenang di sini tidak akan dapat merendam lantai dua, jadi dia dengan hati-hati menyinari air dengan senter. berulang kali untuk memastikan bahwa tidak banyak air di dalamnya, sesuatu keluar. Kemudian dia membawa Du Hang ke atas dan pulang bersama.