Part 37

1.2K 185 13
                                    

Pras memandang hadiah yang diulurkan Diana padanya, ini adalah kado ulang tahun pertama dari istrinya dan cukup membuatnya terkejut karena dia tidak mendengar laporan dari orang yang mengawasi istrinya jika istrinya pergi membeli kado untuknya.

"Tidak mau?" Tanya Diana membuat Pras sadar dan langsung menerima kado itu.

"Boleh dibuka?"

"Tidak boleh." Pras tertawa mendengar jawaban Diana, dia tetap membuka kado itu sambil berkata, "Aku menebak isinya bukan alat penguji kehamilan dengan tanda dua garis."

"Tentu saja bukan, jika isinya itu saat ini harusnya perutku sudah membesar dan 3 bulan ini aku tidak mendapat tamu bulananku."

Pras tertawa, membuka tutup kotak hadiah yang berisi satu set kemeja lengan panjang, dasi dan manset, "Terima kasih." Pras menarik Diana dan mencium kening istrinya, hadiah sederhana yang tentu saja dia sudah memilikinya lebih banyak dan lebih mahal, tapi ini adalah hadiah pertama yang dia terima dari wanita yang dia cintai yang juga adalah istri kesayangannya.

"Mas Pras tahu, untuk membelikan kado ini aku memikirkannya berhari-hari. Aku tahu mas Pras punya banyak kemeja, banyak dasi dan banyak manset, dan bukan hanya banyak tapi juga dari merk terkenal, namun aku tetap memutuskan membelikan ini untuk hadiah karena aku yakin mas Pras bukan melihat nilai barangnya tetapi mas Pras pasti bisa melihat perjuanganku untuk memikirkan kado dan juga pergi membelinya tanpa sepengetahuan mas Pras."

"Aku baru ingin menanyakan hal itu, bagaimana cara kamu membelikannya karena melihat sifatmu tidak akan membelikan barang pribadi ini secara online."

"Demi merahasiakannya dan membuat kejutan, aku terpaksa harus mengeluarkan uang ekstra untuk mentraktir Yulia sebagai ganti menggunakan dirinya membeli dan membayarkan lebih dulu."

"Jadi waktu kamu ke mall dengan Yulia, kamu memilih dan Yulia yang membayarkannya lebih dulu? Bagaimana kamu bisa membuat Yulia mau melakukan hal itu? Dia tidak merasa heran?"

"Aku mengatakan jika aku membayar langsung dengan kartu atau debit, mas Pras bisa mengetahuinya tetapi jika aku mentranser kerekeningnya, mas Pras tidak akan curiga."

"Jawaban cerdas dan kamu memang benar, ini adalah hadiah paling istimewa yang aku terima selama aku merayakan ulang tahunku. Terima kasih sayang, aku mencintaimu." Pras kembali mencium kening Diana, Diana mendongak dan Pras kembali menunduk mencium bibir istrinya.

"Kita lanjutkan makan malam kita dan setelah itu kita nikmati makanan penutup di hotel." Bisik Pras tepat di telinga Diana yang tersenyum dengan wajah merona.

Mereka berdua melanjutkan makan malam romantis yang dipersiapkan Pras untuk merayakan ulang tahunnya berdua dengan istrinya. Pras tidak mengatakan omong kosong jika ini adalah ulang tahun yang paling dia sukai sepanjang 30 tahun usianya, karena diusianya yang ketigapuluh ini, dia merayakan dengan status sudah menikah dan tentu saja dia merayakannya bersama istrinya.

***

"Kado dan bunga dari siapa?" Diana menunjuk layar laptop Pras yang terbuka.

"Hadiah dari rekan dan klien." Jawab Pras.

"Sebegitu banyaknya? Apakah setiap tahun begitu?"

"Ya, sejak aku mendirikan DP."

"Apa isi kado-kado itu? Kurasa mereka juga sama sepertiku, pusing memikirkan kado apa yang bisa diberikan."

"Aku tidak pernah membukanya, Drew yang mengurusnya jadi aku tidak tahu isinya."

"Terus begitu banyak kado dikemanakan?"

"Biasanya dibagikan oleh Drew atau digunakan sebagai inventaris, kadang ada barang yang dia pikir aku memerlukannnya maka diberikan padaku."

"Memang beda, kalau sultan yang ulang tahun. Yang kasih kado banyak, tapi tidak perlu tahu isinya."

Love YouHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin