SWEET ENEMY - BAB 4

884 134 19
                                    

Mimpi adalah manifestasi dari kenangan yang terlupakan di masa lalu.”

♠︎♠︎♠︎

Tidurnya begitu lelap. Soobin menggumam dalam hati. Duduk di tepi ranjang dan mengamati Yeonjun. Dan dia nampak begitu polos, seperti anak kecil. Lelaki itu lalu mengangkat alisnya dan mengalihkan pandangannya ke bagian bawah tubuhnya dengan kesal.

Kalau memang baginya Yeonjun seperti anak kecil, kenapa dia bisa terangsang seperti ini?

Soobin menatap Yeonjun lagi dan menggeram kesal. Kesal pada dirinya sendiri. Terlalu berbahaya berada di sini. Dia takut lupa diri dan menyerang Yeonjun dalam tidurnya. Lalu menyesalinya.

Dengan hati-hati, dilepaskannya pegangan jemari Yeonjun di jemarinya, dan berdiri dari ranjang. Dia lalu membungkuk untuk menyelimuti Yeonjun. Wajah Yeonjun begitu dekat dengannya, napasnya berembus ringan dan teratur.

Dan Soobin tidak dapat menahan diri. Dikecupnya bibir Yeonjun lembut. Sebelum kemudian melangkah pergi, meninggalkan kamar itu, meninggalkan Yeonjun yang masih tertidur pulas.

♠♠♠

Pagi harinya Yeonjun terbangun dengan kepala pening. Hujan sudah reda, tetapi masih menyisakan rintikannya yang membuat pagi hari ini gelap dan berkabut.

Setidaknya sudah tidak ada guntur...

Yeonjun terduduk dan menyadari selimutnya melorot ke pinggang. Dia meraih selimut itu dan menaikkannya lagi ke dadanya karena hawa dingin langsung menyengatnya. Selimut itu tadinya terpasang rapi di tubuhnya. Siapa yang telah menyelimutinya ketika tidur.

Ingatan Yeonjun berputar, dan kemudian pipinya langsung terasa panas ketika mengingat kejadian kemarin malam, ketika dia menghambur ke dalam pelukan Soobin tanpa malu.

Oh ya ampun! Dengan begitu saja dia memeluk Choi Soobin yang sangat angkuh dan terkenal galak itu - meski sekarang Soobin tidak pernah bersikap buruk padanya, tetap saja image itu melekat pada pembawaannya - Dan anehnya, Soobin tidak menolaknya. Dia sangat ingat bahwa Soobin membalas pelukannya, menenangkannya, membawanya kembali ke ranjang dengan lembut dan menemaninya sampai dia tertidur…

Kenapa Soobin begitu baik kepadanya?

♠♠♠

“Kau takut dengan petir?”

Beomgyu menatap Yeonjun sambil tersenyum geli, dia lalu menyesap cangkir cokelatnya berusaha menyembunyikan tawanya, “Yeonjun, hanya anak kecil yang takut dengan petir.”

“Yah, aku sebenarnya malu dengan ketakutan tidak wajarku itu.”

Yeonjun tersenyum sambil menatap lelaki cantik di depannya.

Oh astaga, Beomgyu memang benar-benar cantik. Kulitnya memang agak pucat, tetapi Beomgyu pernah cerita bahwa dia menderita sakit yang lama sehingga harus terus di dalam rumah.

“Sepertinya aku punya trauma masa lalu di waktu kecil.”

“Trauma apa?” Beomgyu menyipitkan matanya dan meletakkan cangkirnya di meja.

Mereka berdua sedang duduk di Garden Cafe pagi itu, kebetulan dosen memundurkan waktu kuliah agak siang karena ada acara wisuda, jadi sambil menunggu jam kuliah, Yeonjun mengajak Beomgyu ke Garden Cafe yang biasa dia kunjungi setiap pagi…

Beomgyu ternyata penggemar kopi, katanya kopi bisa membuatnya lebih segar menghadapi hari.

“Entahlah…” Yeonjun berusaha mengingat-ingat,

[✓] Sweet Enemy ❬ Soobjun Remake ❭Where stories live. Discover now