SWEET ENEMY - BAB 7

747 107 28
                                    

Seorang anak adalah kumpulan butiran kasih sayang, dia hanya bisa membenci ketika dia tidak punya pilihan lain.

♠︎♠︎♠︎

Yeonjun menatap earphone di tangannya dengan ragu. Diputarnya ipodmini itu, pemutar musiknya masih memainkan lagu yang sama, permainan biola yang pastinya dimainkan oleh Minho, ini adalah lagu yang dinyanyikan anak kecil itu dalam mimpi-mimpi yang sering sekali muncul akhir-akhir ini.

Apakah ini ada hubungannya ataukah hanya kebetulan semata? Yeonjun beranjak dari lantai dan melangkah duduk ke atas ranjang, dilipatnya selimutnya dan diletakkannya di dekatnya.

Semalam sangat mirip dengan mimpinya… Petir yang sama… Pelukan yang sama… Tetapi bagaimanapun Yeonjun mencoba, dia tidak bisa mengingat siapa anak laki-laki itu dan kenapa dia memimpikan kejadian itu.

Yeonjun melangkah ke kamar mandi, dan mandi. Dia melirik ke arah jam dinding. Ini waktunya Soobin sarapan, dia harus ke dapur mengambil makanan untuk Soobin… dan semoga dia bisa berbicara dengan Minho, menanyakan kebingungannya, semoga Minho punya jawaban untuknya…

♠♠♠

Yeonjun membawa nampan berisi mangkuk sup  daging dan telur serta kentang panggang. Lalu mengetuk pintu kamar Soobin sambil berusaha menyeimbangkan mangkuk itu di tangannya.

Soobin sendiri yang membukakan pintu kamarnya, lelaki itu tampak pucat, tetapi kondisinya sudah membaik. Soobin mengangkat alisnya melihat Yeonjun, lalu meraih nampan makanan itu dari tangan Yeonjun.

“Biarkan aku saja yang membawanya.” lelaki itu masih
memakai piyama, dia melangkah masuk ke kamarnya dan meletakkan nampan itu di meja.

Yeonjun mengikuti masuk, lalu berdiri canggung di tengah ruangan kamar. Tidak ada orang lain di kamar itu, hanya ada Soobin.

“Kemana Minho?”

“Sudah pulang.”

Soobin duduk di kursi, “Duduklah Yeonjun, kau sudah makan?”

“Aku sudah makan di bawah sana.”

Yeonjun berusaha mengatasi kekecewaannya karena Minho sudah pulang, padahal tadi dia sangat berharap bisa mendapatkan keterangan dari Minho.

Sekarang dia bahkan tidak bisa menghubungi Minho karena dia tidak punya nomor kontaknya. Yang bisa dia lakukan adalah menunggu Minho menemuinya.

“Bagaimana kondisimu?”Yeonjun bertanya kepada Soobin yang mulai mencicipi supnya.

“Lapar.” Soobin mengernyit sambil menatap supnya, “Tetapi tidak bisa menikmati makanan, aku tidak bisa mencium aroma apapun.”

Yeonjun tertawa, lalu duduk di kursi di depan Soobin. “Tetapi kondisimu sudah jauh lebih baik. Kau sudah bisa berdiri, kemarin jangankan berdiri, bangun dari ranjang saja sepertinya kau kesakitan.”

Soobin tersenyum, “Yah… Aku harus mengucapkan terima kasih kepadamu Yeonjun.”

“Sama-sama.”

Soobin agak tercekat, “Maafkan aku, sikapku buruk kalau sedang sakit.”

“Kalau sedang sakit?” Yeonjun mengangkat alisnya menahan geli, membuat Soobin menatapnya dengan kesal.

“Oke sifatku memang buruk, sepanjang waktu. Mau apa lagi? Begitulah aku.”

“Aku tidak protes kok,” Yeonjun tersenyum.

[✓] Sweet Enemy ❬ Soobjun Remake ❭Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz