SWEET ENEMY - BAB 8

804 107 10
                                    

“Kemarahan yang tersimpan jauh di dalam dirimu, bisa
menjadikanmu gila suatu saat nanti”

♠︎♠︎♠︎

Minho sangat tampan. Dengan tubuhnya yang ramping, matanya yang selalu tampak sendu, menyimpan kesedihan tersendiri. Membuat para carrier selalu ingin mengasihinya. Sayangnya para carrier itu tidak tahu kebencian Minho kepada carrier, dan pada akhirnya para carrier itulah yang menjadi korbannya.

Hari ini Minho sedang mengunjungi mansion Soobin membawakan buah-buahan untuk menengok si sakit. Sayangnya yang dicarinya tidak ada, dari pelayannya dia tahu bahwa Soobin sudah masuk kerja. Membuat Minho menunggu hampir selama dua jam.

Akhirnya Soobin pulang dari kantor, dan sepertinya kondisi kesehatannya belum pulih benar.

Minho memandang ke arah Soobin yang masih terbatuk-batuk dan mengangkat alisnya melihat wajah Soobin yang masih pucat.

“Seharusnya kau tidak masuk kerja dulu,” gumamnya.

Soobin cemberut, “Aku bosan di rumah. Tidak ada yang bisa kulakukan.”

“Kau bisa tidur dan beristirahat.” Minho terkekeh, “Itu yang biasanya dilakukan oleh orang sakit.”

Soobin  menghela napas panjang, lalu membanting tubuhnya dan berbaring si sofa besar di depan Minho. Lalu dia menolehdan menatap Minho dengan tajam.

“Malam itu… Saat hujan petir waktu itu.”

“Ya?”Minho tampak tidak peduli, dia menghirup teh chammomile yang tadi diseduhkan oleh pelayan Soobin.

“Aku memintamu untuk melihat Yeonjun karena dia takut petir.”

“Ya. Dia memang ketakutan dengan petir.” Minho membolak-balik majalah yang ada di depannya dengan tidak peduli.

“Lalu apa yang kau lakukan pada Yeonjun? Kau tidak kembali ke kamar malam itu.”

Minho mengangkat matanya dari majalahnya, mengawasi Soobin lalu tersenyum, “ Cemburu, Soobin?”

Muka Soobin sedikit merona. Tetapi bibirnya menipis kesal. “Kata Yeonjun kau memasangkan earphone di telinganya, lalu dia tidak ingat apa-apa lagi.”

“Kau sangat perhatian  padanya.” Minho memilih tidak menjawab pertanyaan Soobin, membuat Soobin makin kesal.

“Dia sudah seperti keluargaku.”

“Tetapi dia bukan adikmu.” suara Minho menajam, tetapi  dia kemudian menguasai diri dan senyumnya muncul kembali,

“Jangan cemas Soobin, aku tidak melakukan sesuatu yang salah kepadanya. Dia memakai earphoneku dan aku menungguinya sampai tidur. Aku menyelimutinya, dan kemudian karena aku antuk aku tidur di kamar tamu.”

Soobin mengawasi Minho tak percaya. “Benarkah?”

“Kau bisa bertanya kepada pelayan yang membereskan kamar tamumu.”

Minho tersenyum dan menatap Soobin, “Kalau aku tidak mengenalmu, aku akan menduga bahwa kau sedang cemburu.”

“Aku tidak cemburu.” Soobin menyela keras kepala, “Aku hanya cemas kau berubah pikiran dan mengincarnya. Kau tahu aku punya hutang budi yang besar kepada Yeonjun dan karena itu aku bertekad menjaganya…”

Soobin mengernyit, “Para carrier itu, mereka yang menjadi korbanmu… Mereka patah hati dan hancur… Aku tidak ingin Yeonjun berakhir seperti itu.”

Ekspresi Minho mengeras mengingat para carrier yang disakitinya. Berbeda dengan Soobin, tidak ada penyesalan di dalam hatinya ketika mengingat mereka. Mereka semua mendekatinya karena Minho adalah anak keluarga kaya, dengan kemampuan main biola yang luar biasa.

[✓] Sweet Enemy ❬ Soobjun Remake ❭Onde histórias criam vida. Descubra agora