Teenage Papa-29

8.3K 1.1K 194
                                    

Minimal vote 450, minimal komen 130 (17:30-19:00 WIB) ➡️ UP!

Minimal vote 450, minimal komen 130 (17:30-19:00 WIB) ➡️ UP!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak, Jerick pergi bukan untuk menemui Fey. Jerick pergi untuk menenangkan diri yang sedang tersulut emosi. Laki-laki itu pergi ke apartemennya dan sedang duduk di depan televisi sambil menghisap rokoknya.

Sambil menghembuskan asap rokok, Jerick menatap tempat tidur yang biasanya ia, Areksa, dan Fey tiduri. Tempat tidur itu masih berada di depan televisi, bantal tersusun rapi, begitu juga dengan selimutnya. Keadaan apartemen Jerick juga rapi di mana saat Jerick meninggalkannya, banyak mainan Areksa yang berserakan. Tentu saja ada yang merapikan apartemen Jerick, siapa lagi kalau bukan petugas yang datang sesuai jadwal.

Jerick menyentil rokoknya di dekat asbak dan tiba-tiba tertawa kecil karena teringat dengan kebersamaan antara mereka bertiga. Jerick, Areksa, dan Fey. Jerick kembali tertawa karena kali ini ia teringat dengan bagaimana jagonya Fey dalam berakting, benar-benar hebat menurutnya. Saking hebatnya, Jerick belum pernah merasakan yang namanya kecewa teramat dalam pada seseorang.

Pelaku perundungan sangat tidak bisa Jerick terima, bahkan yang lebih parahnya, Fey adalah otak di balik kasus perundungan yang ada di sekolahnya. Jika seandainya Jerick bersikeras untuk membawa Fey ke hubungan yang lebih jelas, latar belakang Fey yang sudah mereka tutup rapat pasti akan dibuka oleh orang-orang yang membenci keluarga mereka dan itu memiliki dampak luar biasa untuk mereka semua. Nama baik sudah pasti tercoreng, citra sekolah yang langsung hancur seketika, pemberitaan negatif di mana-mana, dan lain sebagainya.

Sekali lagi, keputusan Jerick sudah bulat. Jerick akan melupakan kebersamaan mereka dengan Fey dan memilih untuk fokus pada Areksa. Merawat dan membesarkan Areksa tanpa adanya sosok 'mama' untuk anak itu sampai Jerick benar-benar menemukan sosok mama yang bukan hanya terbaik untuknya tetapi untuk anaknya nanti, Areksa.

 Merawat dan membesarkan Areksa tanpa adanya sosok 'mama' untuk anak itu sampai Jerick benar-benar menemukan sosok mama yang bukan hanya terbaik untuknya tetapi untuk anaknya nanti, Areksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Areksa, Papa nggak jahat. Kalo Papa jahat, itu artinya Papa nggak sayang sama Reksa." kata Athena dengan posisi berlutut di hadapan Areksa yang duduk di sofa.

"Papa nggak sayang Leksa." balas Areksa dengan sisa cairan bening di pelupuk mata.

"Kenapa Reksa bisa bilang Papa nggak sayang sama Reksa? Apa karena tadi Papa marah?" tanya Athena.

Teenage Papa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang