Jerick menaruh foto Hanna di meja, tepat di hadapan Areksa. "Waktu Daddy mimpi ketemu sama Mama, gitu Daddy bangun, anehnya Daddy langsung ngerasa jatuh cinta sama Mama, Sa. Kalo Mama emang masih hidup dan kalian berdua dateng ke kehidupan Daddy, dengan senang hati Daddy terima kalian berdua. Daddy masih inget banget gimana cantiknya Mama, jauh lebih cantik dari yang ada di foto, gimana lembutnya suara Mama, gimana makin cantiknya dia waktu lagi ketawa dan senyum. Sampe akhirnya Daddy bisa ketemu sama Onti Vivie, Daddy syok banget waktu liat muka Onti Vivie, Sa. Bener-bener mirip banget sama Mama."
Air mata Areksa keluar semakin banyak mendengar kalimat Jerick barusan, tangannya sampai lelah menghapus air matanya dengan Areksa yang ingin sekali berlari ke ruangan ICU dan memeluk erat Vivie.
"Selain muka. Suara, senyum, ketawa, semuanya sama kayak Mama, Sa. Daddy bilang kayak gini bukan berdasarkan mimpi yang sekedar mimpi, Daddy punya video Mama yang semuanya emang sama persis kayak Onti Vivie." Jerick mengambil ponsel yang ia letakkan di meja dan membuka album fotonya.
Jerick pun mencari video saat Hanna masih hidup yang didapatkan oleh tim khusus Narel lalu ia putar beserta volume suara yang dinaikkan.
"Hai, kita punya anggota keluarga baru di My Tour Guide, Hanna!" Seorang gadis yang merekam dengan ponselnya mengarahkannya pada Hanna yang langsung tersenyum.
"Hai, Semua. Aku Hanna." katanya lalu tertawa yang membuat dada Areksa terasa sesak karena memang suara, senyum, dan tawa Ibunya persis seperti Vivie.
"I'm so sorry, Dad." kata Areksa sampai sesenggukan karena ia merasa begitu bersalah pada Vivie, ia juga merasa seolah telah menyakiti Ibunya.
"Minta maaf sama Onti Vivie, Sa. Waktu Daddy cerita soal Reksa, soal Mama Hanna, Onti Vivie langsung pengen banget ketemu sama Reksa. Dia juga kaget bisa mirip banget sama Mama Hanna. Soal Onti yang pura-pura baik, itu sama sekali nggak bener. Di situ Onti Vivie tau kalo Reksa anak dari Mama Hanna, anak dari orang yang mirip sama dia, di saat itu juga Onti Vivie udah anggap Reksa anaknya."
Areksa tidak bisa lagi bersuara, setiap kalimat yang keluar dari mulut Jerick hanya menambah rasa bersalahnya pada Vivie.
Jerick berdiri sedangkan Fey duduk dengan tangan yang diborgol, mereka berdua saling tatap dengan tatapan yang berbeda. Jerick menatap penuh kebencian sedangkan Fey menatap penuh ketenangan.
"Dari hasil pemeriksaan rumah sakit jiwa, Feyre memang mengalami gangguan kejiwaan dengan jenis penyakit gangguan pengendalian impuls dan gangguan bipolar. Orang dengan gangguan pengendalian impuls tidak dapat menahan dorongan untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan dirinya sendiri atau orang lain, misalnya berjudi, mencuri atau kleptomania, dan menyulut api atau piromania." kata polisi sambil menunjukkan surat hasil keterangan dari pemeriksaan kejiwaan Fey.
Fey tertawa. "Sayang banget gue nggak bisa dihukum."
Jerick langsung menatap Fey. "Still can, B*tch. Kalo polisi nggak bisa, gue sama Bokap gue yang turun tangan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teenage Papa [COMPLETED]
Teen FictionAkibat terlalu menghamburkan uang, Jerick dipaksa untuk bisa hidup mandiri dan tinggal sendiri. Uang yang diberikan untuk laki-laki itu juga dibatasi. Di saat Jerick sedang berusaha menerima itu semua, tiba-tiba saja seorang anak laki-laki datang, b...