Chapter 16 - Lupa Umur

39 26 47
                                    

ASSALAMUALAIKUM GUYSS
KITA BERTEMU KEMBALIII
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAWWW
ARIGATHANKS CUAKZZ

ASSALAMUALAIKUM GUYSSKITA BERTEMU KEMBALIIIJANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAWWWARIGATHANKS CUAKZZ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana Komplek Kamberling tidak seperti biasanya. Kenapa? Karena semenjak sekitaran jam 14.30 awan mendung mulai menampakan dirinya. Angin juga terus berhembus menambah kesan yang dingin jika menerpa kulit.

Zella yang sedari tadi duduk di balkon kamarnya terus menatap awan hitam itu. Rambutnya yang tergerai terkena hembusan angin, tetapi Zella menikmatinya.

Zella suka suasana ini. Sunyi, sepi, dingin, ditambah lagi akan turun hujan. Disaat-saat seperti inilah Zella akan mengurung diri didalam kamar ditemani secangkir coklat panas.

Kebetulan orang tua Zella masih belum pulang, jadi kemungkinan dia akan bersantai sore ini tanpa mendengar ocehan Bundanya.

"Kenyamanan gue datang," gumam Zella dengan senang. Dia berbalik ingin masuk ke kamarnya, tapi suara dari anak kecil menghentikan pergerakan Zella.

"ZELLA!" teriak salah satu anggota dari Botan, siapa lagi kalau bukan Kinelo?

Zella kembali berbalik dan menatap anggota Botan dari balkon. Terlihat empat orang anak dibawah sana juga sedang menatapnya.

"Heh! Sopan dikit lo jadi bocil," balas Zella juga berteriak. Tangannya ia tumpukan pada pembatas balkon.

"Woy, Kak Lampir! Ayok mandi hujan!" ajak Falze.

Zella membulatkan matanya. Dia tidak salah dengar kan? "Hah?! Apa lo bilang? Kak Lampir?!" tanya Zella geram. Hey, cantik-cantik begini dibilang Kak Lampir. Dasar Botan!

"Iyalah! Dulu waktu main kejar-kejaran lo kayak Mak Lampir makanya sekarang dipanggil Kak Lampir," kini Kinelo yang menyahut. Entah kemana sopan santun mereka pergi.

"Wah... Sialan. Gue gampar langsung meninggoy lo," kata Zella sembari memperagakan ingin memukul seseorang.

"Udahlah. Ayok mandi hujan, Natai juga ikut," lerai Thero sok dewasa, padahal umurnya masih delapan tahun.

Zella terdiam. Dia menatap anggota Botan penuh permusuhan. "Udah lama juga gue nggak mandi hujan. Apa gue ikut aja ya?" gumam Zella mempertimbangkan.

Beberapa menit berpikir akhirnya Zella mengambil keputusan. "Tunggu di bawah. Gue turun, sekalian jemput Nata," teriak Zella. Dibawah sana anggota Botan bersorak ceria.

Zella masuk kedalam kamarnya tidak lupa juga ia mengunci pintu balkon. Zella turun dengan tergesa-gesa, karena ia sudah mendengar rintik hujan mulai deras.

ALLZELL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang