Chapter 18 - Menjadi Babu Allenzio Fernando

37 26 48
                                    

ASSALAMUALAIKUM SEMUAAA

KITA KEMBALI BERTEMU
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SERTA TANDAI TYPO YAWW

TERIMA KASIHH

Keesokan harinya, tepat di pagi hari yang cerah seperti biasanya, seorang gadis tengah menggerutu kesal didalam mobil seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, tepat di pagi hari yang cerah seperti biasanya, seorang gadis tengah menggerutu kesal didalam mobil seseorang. Disamping gadis itu ada seorang lelaki yang kini sedang mengemudikan mobil.

Gadis itu adalah Zella dan disamping nya adalah Allen. Ya, mereka kini sedang berangkat ke SMA Grasangkar bersama. Bukan tanpa alasan mereka berdua bisa datang bersama seperti ini, ini merupakan perintah pertama seorang Allen.

Kata Allen sih seperti ini, "Babu harus selalu bersama Tuannya," begitu.

Dan alhasil mereka pergi bersama, sebenarnya Zella tidak mau tadi karena dia malas jika nanti tersebar rumor bahwa dia berpacaran dengan manusia spesies seperti Allen.

Mau menolak juga tidak bisa karena Allen mengancam akan memberikan hukuman karena tidak mau mengikuti perintahnya. Benar-benar sangat menyebalkan!

"Sialan emang," gumam Zella kesal bercampur pasrah. Matanya hanya melihat keluar jendela mobil.

Allen sedikit melirik Zella ketika mendengarkan gumaman milik Zella. Didalam otaknya sudah terpikirkan berbagai macam perintah agar Zella kapok. Mengingat itu, sedikit senyum tengil terpatri di wajah tampannya.

Kini berganti Zella yang melirik Allen dengan sinis, "Gila ya lo? Senyum-senyum sendiri kayak orang tolol,"

Allen langsung mengubah raut wajahnya menjadi santai dan biasa saja. "Bacot," balas Allen.

Zella mendengus pelan. Tak lama kemudian keduanya sampai di SMA Grasangkar. Ketika mobil Allen sudah terparkir, tanpa pikir panjang Zella langsung keluar dan menutup pintu mobil itu dengan keras.

Zella berjalan cepat menuju kelasnya, namun baru saja melangkah sebanyak sepuluh kali kera seragamnya sudah ditarik oleh Allen dan membuatnya mau tak mau harus berhenti.

Zella berbalik dan menatap Allen malas. "Apa lagi?" tanya Zella.

"Bawa," balas Allen santai sembari melemparkan tasnya.

Bruk!

Tas milik Allen tak ditangkap oleh Zella karena gadis itu hanya menatap Allen dengan jengkel, dia menyesal sudah ikut bermain Truth Or Dare kemarin.

"Ambil, bawa ke kelas," suruh Allen tanpa memedulikan tasnya yang ada dibawah kemudian pergi meninggalkan Zella.

Sepeninggalan Allen, Zella mengacak-acak rambutnya gemas. Dia harus bersabar.

ALLZELL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang