Bag 10. Which must be known

1.9K 271 46
                                    

Pukul tujuh malam, pasangan ini tengah menikmati perjalanan bersama gemerlap bintang yang tertutup bangunan tinggi

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pukul tujuh malam, pasangan ini tengah menikmati perjalanan bersama gemerlap bintang yang tertutup bangunan tinggi. Terlepas dari kesialan yang mereka rasakan sore tadi, berlalu begitu saja. Keduanya saling terbuka dengan cerita masing-masing. Haruto bahkan menghiraukan rangkulan Danielle di pinggangnya. Terlihat lebih santai seperti pasangan pada umumnya.

Tepatnya pukul delapan malam, akhirnya mereka sampai di depan gerbang asrama Danielle. Ia turun sembari melepas helm, lalu ia serahkan pada Haruto.

"Besok gue jemput," ucap Haruto sebelum berpamitan pergi.

Danielle sendiri hanya menganggukkan kepala sembari tersenyum, sementara sang lelaki pergi dari hadapannya.

Wujudnya hampir tak terlihat, lantas Danielle melangkahkan kaki menaiki anak tangga. Menghela napas panjangnya, lalu membuka pintu. Namun, siapa sangka ia kedatangan dua sahabatnya yang lebih dulu menyelinap ke dalam kamar sembari memainkan kucingnya— Ciki.

Danielle terbeliak sesaat, sedetik kemudian teringat tentang kunci cadangan yang sengaja ia serahkan pada Michelin. Lantas ia kembali menghela napas, lalu duduk di antara mereka.

"Lo habis dari mana sama Haruto?" tanya Michelin keheranan, sedangkan Hanindhiya terlihat fokus bermain bersama Ciki.

"Jalan-jalan, terus cari makan," jawab Danielle.

Sontak saja, Michelin langsung memicingkan bola matanya. Keheranan pada Danielle yang beberapa hari ini menjadi sulit diajak berkumpul. Entah karena Haruto, atau dirinya tak membutuhkan sosok teman lagi? Michelin harus menginterogasi gadis gila ini.

"Kok bisa? Kalian baru satu minggu kenal udah jadian, pasti bohongan ya?!" tuduh Michelin sembari menunjuk gadis gila ini. Danielle sendiri hanya tersenyum manis menanggapi pertanyaan sahabatnya.

"Soal pacar sewaan Minggu kemarin, gimana?" tanya Michelin sekali lagi.

"Tunggu! Lo beneran nyari pacar sewaan?" tanya Hanindhiya yang terkejut hebat dengan tingkah Michelin yang sama gilanya dengan Danielle. Tapi, ia sendiri sebenarnya sama gilanya, hanya saja tak terekspos seperti kedua sahabatnya. Lantas ia berhenti membelai Ciki, lalu mendengarkan cerita tersebut dengan seksama.

"Lo diem dulu, biar Danielle jawab pertanyaan gue," sanggah Michelin. Tentu saja membuat Hanindhiya kesal dan meliriknya sinis.

Danielle kembali tersenyum singkat, lalu menatap sahabatnya silih berganti. "Soal Butterfly, dia nggak dateng ke vila, padahal gue udah nunggu lama," jawabnya berbohong.

"Bajingan! Gue udah bayar dia!" sungut Michelin.

"Udahlah, anggap aja lo ditipu," tukas Hanindhiya.

Best Mistake: Girl Need Boy ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora