Haruto menghela napas beratnya, setelah menyandarkan tubuh di atas sofa. Mendongakkan kepalanya memandang langit-langit ruang tamu, ia mulai berpikir keras pada setiap benang merah yang menghubungkan pada kesatuan jawaban. Padahal bukan tugasnya, tetapi karena Danielle ia rela membuat otaknya bekerja lebih keras untuk mencari jawaban.
"Udah waktunya Ciki grooming," celetuk Danielle sembari menggendong hewan berbulu itu menghampiri Haruto.
Gadis cantik ini sudah mengganti pakaiannya menjadi lebih santai, seperti kaos putih berukuran besar dan celana pendek. Lalu, membiarkan rambut panjangnya tergerai indah.
Sontak saja kedatangan Danielle membuat fokus Haruto buyar, dan langsung memandang sang gadis ketika memutuskan duduk di sebelahnya. "Harus banget ya, duduk di samping gue?"
Dengan wajah polosnya, Danielle menatap lelaki ini. "Emangnya nggak boleh?"
Haruto hanya mengerlingkan bola matanya malas. Lalu, memperbaiki posisi duduknya sembari membuka ponsel. Ia tak berhenti tersenyum manis, lalu mengirim sebuah pesan untuk Danielle sebagai cikipaw.
"Lo kirim apaan?" tanya Danielle setelah ponsel di dalam tasnya bergetar.
Haruto menyimpan kembali ponselnya, lalu memandang gadis di sebelahnya sangat dalam. "Dari banyaknya nama pena, kenapa pilih cikipaw?"
"Paw itu kaki kucing, dan Ciki nama kucing gue."
Baiklah. Haruto menganggukkan kepalanya lamat-lamat. "Sejak kapan suka nulis?"
"Dari gue SD," jawabnya dengan wajah keheranan. "Wait! Lo kenapa nanyain gue, deh?"
"Emangnya nggak boleh?" balas Haruto gantian.
Danielle terdiam datar, lalu memalingkan wajah sebab bertatap terlalu lama dengan Haruto tak baik untuk kesehatan jantungnya. Tapi, tak bertahan lama ketika Danielle kembali memalingkan wajah menatap lelaki ini sangat dalam. "Kalau banyak nanya kayak gini, biasanya emang udah suka. Lo suka sama gue, ya?"
Skakmat! Haruto berdehem sembari menjauhkan tubuhnya, tak menghiraukan pertanyaan sang gadis sebab ia tak tahu pada jawabannya. Sehingga diam adalah yang terbaik.
"Wajar sih, kalau lo suka sama gue. Secara gitu loh, Danielle Marshanda!" ucap Danielle dengan tingkat kepercayaan dirinya yang membuat Haruto bergidik ngeri.
"Sabtu malam kemarin lo dianter Jullian?" tanya Haruto sekali lagi.
"Ya, kali! Gue habis berantem sama dia langsung diantar pulang," sinis Danielle sembari mengerlingkan bola matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake: Girl Need Boy ✔
FanfictionMenjadi boyrent bukanlah pilihan Haruto. Ia terpaksa demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya setelah orang tuanya memutuskan berpisah. Dengan parasnya yang tampan, ia menjual pesona itu secara diam-diam. Namun, sial bagi Haruto. Hidup tentramnya mend...