1

318 21 0
                                    

"Kita pacaran, kan? Kenapa gak mau?"

"Aku gak mau, Sam!"

"Kenapa? Gue pake kondom, kok!"

Gadis itu tetap menggeleng dan tetap pada pendiriannya. Bagaimana bisa ia memberikan kesuciannya semerta-merta hanya karena Samuel pacarnya? Tidak, sampai kapan pun tidak akan pernah.

Namun ... namun ... Elena tidak bisa ke mana-mana. Rumah Samuel dikunci dan tidak ada siapa pun selain mereka di sini.

Bodoh, bodoh, bodoh.

Kenapa kamu selalu bodoh dan sulit mengerti?!

"Sekarang, minum ini."

"Itu apa?"

"Pil kontrasepsi, jaga-jaga."

"Maksudnya? Sam aku kan udah bilang, aku gak mau!"

Samuel mencengkram pergelangan tangan kekasihnya dengan erat dan memaksa Elena agar menerima pil tersebut.

Elena tidak menyerah, ia mendorong Samuel hingga pemuda itu tersungkur dan langsung berlari ke arah pintu utama di sebelah kanan tubuhnya, mencari keajaiban bahwa mungkin saja pintu itu tidak terkunci. Ia berusaha keluar dari rumah itu, namun ... itu terkunci rapat.

Ini bencana.

Samuel berubah menyeramkan dan mencekoki pil itu dengan paksapada Elena. "Telan!" Rahang gadis itu dicengkram, Elena merintih sakit dan memohon untuk dilepaskan namun Samuel bukanlah orang yang mudah untuk diperintah seperti itu.

"Sam ...."

"Gue bilang telan!"

Takut.

Kenapa kamu harus takut? Kamu bisa pukul dia!

Elena memukul perut Samuel dan meludahkan pil yang masih belum ditelan itu. Samuel memegangi perutnya, mengaduh kesakitan sedangkan Elena menjelajahi rumah itu dan mencari celah untuk kabur.

Kenapa kamu selalu bodoh dalam segalanya?

Di saat seperti ini ... seharusnya otakmu bekerja, Elena!

"Bekerjalah, bekerjalah. Oh, vas!" Elena mengambil sebuah vas bunga di atas meja dan mengarahkannya untuk dilemparkan ke jendela, namun Samuel tiba-tiba datang dan merebut benda itu darinya.

Sesaat, hening.

Samuel dan Elena hanya bertukar pandang beberapa detik sampai akhirnya pemuda itu memukulkan vas di tangannya ke kepala Elena.

Elena terjatuh di lantai dengan kepala bersimbah darah. Gadis itu merasakan kepalanya pening, berputar-putar dan penglihatannya jadi buram.

Di sana, terlihat samar Samuel berdiri dan tertawa padanya.

"Elena, lo itu gak bisa tanpa gue."

Sedangkan Elena, ia menangis dan tak mampu menggerakan anggota tubuhnya yang lain. Kenapa ia hanya bisa menangis?

Kenapa kamu hanya bisa menangis, bodoh?!

Kesadarannya direnggut, ia tak mampu lagi bertahan.

if the world is cryingजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें