bonus

172 15 11
                                    

"Elena."

Gadis itu terkejut bukan main, ia lagi-lagi berada di ruangan yang berbeda dan tidak begitu yakin mana yang nyata atau mana yang halusinasi. Sekarang ia seperti berada di ruangan sempit bernama Rumah Sakit, tapi memangnya ia sakit?

Tangannya digenggam dengan hangat hingga membuatnya mau tak mau melihat siapa pemilik tangan yang berusaha menggenggamnya.

"Sam ... Samuel."

"Elena? Saya Jeremy, dokter kamu."

Elena menggeleng, ia melepas genggaman itu dan beranjak dari kursinya. Dengan bibir bergetar ia merintih meminta pertolongan siapa pun sambil berusaha membuka pintu sialan itu. Tidak, tidak, tidak. Bagaimana jika ia dilecehkan lagi?

"Elena, tenang dulu." Jeremy berusaha dengan sabar dalam menyembuhkan pasiennya. Ia perlu bersikap wajar karena Samuel yang disebut Elena adalah saudara kembarnya yang telah membuat salah satu trauma untuk Elena.

Daripada sebagai dokter, ia ingin menyembuhkan Elena sebagai permintaan maaf atas perlakuan saudaranya dahulu. Elena bisa saja mengganti dokter, tapi tidak ada lagi dokter yang berani menangani sisi arogan Elena yang lain. Sisi menyeramkan yang tak segan menghabisi siapa pun.

Namanya Sarah, berumur sekitar tiga puluhan dan sangat kuat. Sarah itu gila, ia psychopath.

Hanya Jeremy yang mampu menangani Elena. Meski sulit, ia akan terus mencoba. Seperti sekarang, ia berhasil membujuk Elena agar duduk lagi ke hadapannya dengan bantuan perawat. "Jadi kamu bukan Samuel? Kamu siapa?"

"Saya Jeremy, dokter kamu. Sekarang kamu ingat?"

"Dok ... ter?" Kedua matanya menatap benda apa pun dengan gelisah. Kenapa ia di sini? Ia sakit apa? Kenapa tiba-tiba?

"Elena, keberadaan kamu di sini sekarang adalah dunia nyata. Kamu sedang dalam terapi, sudah sekitar dua tahun yang lalu kamu jadi klien saya."

Elena pun mendengar dengan baik penjelasan Jeremy mengenai dirinya yang memiliki kepribadian ganda dan harus menjadi dominan di antara kepribadiannya yang lain. Sehingga dengan itu, ia dapat menjalani kehidupannya dengan baik tanpa harus terganggu dengan kepribadiannya yang lain.

Lalu Elena baru menyadari jika kematian Samuel, Ayah dan Ibunya sudah lama sekali berlalu. Namun ... apa yang mereka lakukan padanya tidak mudah berlalu begitu saja di kepalanya. Rasanya seperti baru kemarin.

Apa yang Sarah lakukan menggunakan tubuhnya pun tidak menghasilkan apa pun, justru hanya membuat semuanya makin runyam. Maka dari itu, Jeremy berniat untuk menghilangkan atau mungkin setidaknya membuat host dalam diri Elena yaitu Elena sendiri lebih kuat daripada Sarah dan dapat mengendalikannya.

"Kamu pasti bisa, kan?"

Meski ragu, Elena mengangguk setuju.

Setelahnya, ia diantar oleh perawat untuk kembali ke ruangannya. Rupanya, ia dirawat di Bangsal Jiwa sejak dua tahun yang lalu. Elena terlalu dalam terjebak masa lalu karena terguncang. Ia menjadi manusia tidak berguna, sendirian dan sakit.

Elena

Gadis itu menghentikan langkahnya. Ia tau Sarah memanggilnya.

Kenapa, Elena?
Kenapa kamu mau disembuhkan oleh dia?
Kamu tahu, kan? Dia saudara Samuel.
Dia bisa saja menyakitimu juga.
Sama seperti Samuel.

"Diem!" Elena bertengkar dengan jiwa yang ada dalam pikirannya. Gadis berumur tiga puluhan bernama Sarah yang kuat dan pendendam.

Kamu takut?

Takut?

Takut?

Takut?

Takut?

if the world is cryingWhere stories live. Discover now