Kenapa orang lain memiliki kekasih yang menyayangi? Kenapa Elena tidak seperti itu? Elena sungguh bertanya-tanya tanpa menemukan jawaban. Sejak ia dan Samuel berpacaran, ia hanya akan disuruh untuk mengerjakan PR atau membelikan camilan untuk pemuda itu ke kantin. Tidak ada kencan atau hal romantis lainnya.
Elena tersenyum getir, ia merasa tidak beruntung dalam segalanya. Lalu ia sebenarnya hidup untuk apa? Ia menatap dirinya sendiri di cermin kamar mandinya.
Kenapa kamu menangis lagi?
Elena terlonjak, ia melihat seorang jelita di dalam cermin sedang berbicara dengannya. "Aku ... aku benci sama mereka."
Kenapa tidak membalas dendam? Membunuh mereka, mungkin?
Elena sontak menggeleng. "Itu gak baik, kan?! Gak mau!"
Kenapa? Mereka jahat padamu. Ayo bunuh mereka.
"Aku gak bisa, aku gak akan lakuin itu!" Elena membentak sosok di dalam cermin itu.
Kenapa Elena? Kamu sudah cukup tersakiti. Kamu sudah lama menderita. Kamu tidak boleh diinjak begitu terus, Elena.
Elena, kamu harus melawan.
"Orang tua lo udah jual lo ke gue, jadi gak usah ngebantah atau minta putus. Atau orang tua lo dalam bahaya," ucap Samuel sambil membuka pintu apartemennya.
"Mereka bukan orang tua kandung aku, terserah kamu mau ngapain." Tatapan Elena kosong, ia berucap tanpa tenaga. Ia kemudian menatap Samuel dan melanjutkan perkataannya, "Kamu mau bunuh mereka juga gak masalah."
Samuel tidak peduli, ia kemudian memintanya masuk ke dalam. Elena langsung duduk di sebuah sofa dan berkata, "Aku lapar, Sam."
"Nih, beli sendiri sana! Tapi balik ke sini lagi! Awas ya, lo!"
Elena tersenyum dan dengan senang hati mengambil kartu ATM yang Samuel berikan di atas meja. "Makasih, Sam. Kamu mau makan apa?"
"Apa aja. Gue lagi baik sama lo kali ini, sana lo juga beli makan yang enak, soalnya abis itu gue mau-"
Pemuda itu berdecak kesal karena Elena sudah menghilang dari tempatnya, padahal ia hanya menatap ke arah lain dan itu pun tidak lama.
Samuel itu sebenarnya bodoh.
Sekarang, pertahanan Samuel sedang lemah.
Gunakan uang itu untuk membayar seseorang, suruh dia membunuh Samuel. SEKARANG!!
Dengan itu, esok paginya Samuel tidak datang ke sekolah lagi.
