Bab 17. Kamu sama seperti Mama kamu

26 2 0
                                    

Evelyn pov_

Hai kamu... Akhirnya hari ini aku bertemu lagi denganmu setelah bertahun-tahun.

Kau terlihat berbeda dari sebelumnya yah...

Aku rasanya ingin memelukmu lebih lama lagi, dan mengucapkan kata rindu sebanyak jutaan kali, namun kau telah lebih dulu mematahkan harapanku.

Kau yang dulunya sehangat mentari, kini telah berubah menjadi sosok yang dingin.

Aku bahkan tak lagi menemukan tatapan cinta di mata mu yang dulunya sering kau berikan padaku.

Apakah kau sudah melupakan ku?

Apakah perasaan cintamu padaku telah hilang begitu saja?

Semudah itu kau menyingkirkan ku dari hatimu?

Aku tau aku memang salah... Aku minta maaf, aku benar-benar tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah pada saat itu.

Kau meninggalkanku, ketika aku mengatakan kata 'cinta' padamu. Apakah kau ingin balas dendam padaku?

Tidak mengerti kah dirimu, bahwa selama ini aku selalu menantimu? Tidak mengerti kah dirimu, bahwa selama ini aku selalu menyimpan mu dalam hatiku, dan menahan rindu yang amat menyiksa batin?

Andai kau tau, bahwa bukan hanya kau saja yang terluka, namun aku juga terluka.

Menyadari perasaan setelah kehilangan itu tidak enak...

Hal itu benar-benar menyiksa batin...

Mencoba untuk bangkit, dan mencari cinta yang lain...

Namun hati ini tak bisa lagi menerima orang lain, karena yang ada di hati ini hanyalah kau...

Kau, kau yang telah pergi dihari aku menyadari akan perasaan ku. Di hari, dimana aku menyadari bahwa aku benar-benar bersalah kepadamu.

Andai kau tau...

Rasa bersalah masih saja terus menghantui dirku, dadaku terasa amat sesak, mengingat apa yang sudah aku lakukan padamu dahulu.

Aku telah meremehkan perasaan mu yang benar-benar tulus untuk ku, kau menganggap ku sebagai duniamu, namun aku bahkan hanya menganggap mu tak lebih dari sebutir debu.

Aku mulai menyesali semua yang pernah ku lakukan dulu, ketika perlahan-lahan semua kenangan tentang mu dan tentang kita telah membangkitkan perasaan cinta ku untuk mu.

Aku tidak akan keberatan jika hubungan kita tak akan kembali lagi seperti dulu, namun...

Setidaknya tolong maafkan aku, meskipun aku tau semuanya sudah terlambat...

Jika seandainya penyesalan akan datang lebih dulu, aku pasti tidak akan pernah melakukan hal itu padamu, tapi sayangnya...

Tempat penyesalan itu selalu berada di akhir...

Evelyn POV end_

Tok tok tok!

"Kak... Ayo turun! Makan malam udah siap... Semuanya lagi nungguin kakak" seru Elkanah, di depan pintu kamar Charan.

"Iyah, bentar lagi Kaka turun!" Sahut Elkanah

"Ok!" Balas Elkanah, lalu pergi darisana.

Di dalam kamar nya, Charan kini terlihat kacau...

Rambutnya acak-acakan, dan pakaiannya juga lusuh karena dia sedari tadi stres memikirkan apa yang terjadi hari ini.

Bertemu setelah bertahun-tahun terpisah, adalah suatu hal yang berbeda, ada perasaan rindu... Namun ada perasaan lain, yang Charan saja tidak tau entah perasaan apa itu.

"Kenapa Aku harus kembali lagi? Seharusnya aku tetap berada disana dan tak usah kembali, jika ujung-ujungnya akan bertemu dengannya lagi..."

"Ya Tuhan... Aku masih mencintai nya... Dan apa yang dia katakan tadi?? Dia bilang dia juga mencintai ku?" Lirih Charan!

"Sial!! Dia pasti hanya menipu ku saja! Dia hanya ingin menyakitiku lagi!!"

Brakk! Brakk!!

Semua barang-barang yang ada di nakas nya, berhamburan ke lantai...

"Suara apa itu?"

Semua orang yang ada di meja makan terkejut dengan suara bising yang berasal dari lantai dua.

"Sepertinya, suara dari kamar Charan deh pa!"  Jawab Samatha, pada ayahnya.

Teejay yang belum menyelesaikan makannya, langsung saja bergegas menuju ke kamar putranya.

Tok! Tok! Tok!

"Charan, sayang kamu kenapa nak?" Panggil Teejay dari depan pintu, namun tak ada sahutan sama sekali dari sang empu.

"Charan..."

"Char..."

Ceklek...

Charan membuka pintunya, bahkan sebelum Teejay menyelesaikan ucapannya.

"Ya pa?" Sahut Charan yang terlihat biasa-biasa saja.

"Kamu kenapa?" Tanya Teejay

"Eh, enggak kok Pa" jawab Charan.

"Tapi kok muka kamu kusut gitu?"

"Ah ini, Charan kan tadi baru bangun tidur... Jadi, yah..." Ucap Charan dengan ekspresi Ling Lung di wajahnya.

"Terus tadi suara apa? kedengaran sampe di ruang makan loh" balas Teejay.

"Oh, itu Pa... Tadi barang-barang di meja belajar aku jatuh ke lantai" jawab Charan.

"Jatuh kenapa? Emangnya kamu lagi ngapain, sampe barang-barang kamu jatuh?"

"Emh..."

Charan bingung harus menjawab apa, pasalnya... Papanya itu selalu saja tau kapan dia berbohong dan kapan dia menjawab jujur.

"Kamu ada masalah? Cerita aja sama Papa" ujar Teejay.

"Enggak ada kok Pa"

"Kamu sama seperti Mama kamu, yang tidak pandai berbohong Charan..." Tutur Teejay.

"Terserah... Apa masalah kamu, papa yakin kamu bisa menyelesaikannya sendiri. Namun, jika kamu tidak mampu menampung semua itu dalam hati kamu,, kamu bisa kok cerita semuanya ke Papa... Tapi selagi kamu bisa sendiri...0 Coba selesaikan itu sendirian." Tutur Teejay.

"Papa akan selalu ada buat kamu kapan pun kamu butuh" lanjutnya.

"Ayo turun dan makan malam... Jangan sampai kamu sakit karena masalahmu" ujar Teehay dan di angguki oleh Charan.

Setelah itu, mereka pun langsung saja turun ke bawah dan makan malam.

ʕ´• ᴥ•̥'ʔ BERSAMBUNG ʕ´• ᴥ•̥'ʔ

THE STORY BETWEEN US season 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang