Bab 23. Apa yang terjadi?

14 2 0
                                    

Pagi hari telah tiba, seperti biasanya,Matahari bersinar sangat hangat di pagi itu.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 08:00 pagi, seluruh anggota keluarga Nicholas telah berkumpul di ruang makan kecuali Charan.

"Dimana putramu?" Tanya Zee

"Palingan masih bersiap-siap, sebentar lagi pasti turun" jawab Teejay.

Sementara itu, Elkanah hanya terdiam saja sembari menikmati sarapan pagi nya. Dia tidak tau harus membuka percakapan apa lagi kepada keluarganya.

Sejak kemarin, dia hanya berbicara seperlunya saja dan menjawab jika ada anggota keluarganya yang bertanya.

"Panggil Charan sekarang... Jika dia masih bersiap-siap, suruh dia untuk turun sarapan dulu" ujar Teejay, pada salah satu maid.

"Baik tuan"

Sang maid pun segera naik ke lantai atas dan mengetuk-ngetuk pintu kamar Charan.

"Tuan muda?" Panggil sang maid dari luar kamar Charan.

Tok tok tok...

"Tuan muda?" Panggilannya sekali lagi, berkali-kali maid itu mengetuk dan memanggil Charan namun tak ada sahutan sedikit pun dari dalam kamar.

"Tuan, tuan muda Charan tidak ada di kamarnya" ucap sang maid, sembari menunduk hormat.

"Kemana dia? Tidak mungkin dia sudah ke kantor kan, secara... Aku sama sekali belum melihatnya sejak pagi" ujar Shania.

"Emmm... Tuan, mungkin tuan muda Charan sedang berada di kamar tamu" ucap maid yang semalam membantu Charan.

"Kenapa dia berada di kamar tamu? Dia tidur disana?" Tanya Teejay.

"Semalam tuan muda membawa seorang wanita ke kamar tamu tuan" balas sang maid.

Teejay, Zee beserta ayah mereka Nararya saling bertatap-tatapan. Shania yang mendengar itu juga tersedak, Samatha yang hendak menyuapi makanan ke dalam mulutnya pun ikut terhenti, begitu juga dengan Anouska dan Elkanah yang mematung.

"Wa-wanita s-siapa?" Tanya Teejay, yang masih terkejut.

"Saya juga kurang tau Tuan" jawab sang maid. Maid itu, baru bekerja di mansion Nicholas sekitar dua tahun yang lalu, jadi wajar saja jika dia tidak mengenali Evelyn.

Teejay segera bangkit dari duduknya dan berlari naik ke kamar tamu, dan diikuti oleh Zee dan Samatha.

Anouska terlihat khawatir, "entah wanita mana yang anak itu bawa kerumah... Mana mereka tidur bareng lagi" ucap Anosuka.

"Semoga mereka tidak melakukan apa-apa" balas Nararya.

Sementara itu, Shania hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar, sementara Elkanah hanya diam saja.

(✿ ♡‿♡)

Ceklek...

Pintu yang tak di kunci itupun langsung di buka oleh Teejay, dia langsung saja mengerutkan keningnya ketika melihat pemandangan yang ada di depannya

Putra nya masih tertidur dengan posisi duduk, dan bersandar di headboard, sementara itu tangan kirinya di peluk oleh wanita yang juga sama-sama masih terlelap disampingnya.

Mereka bertiga pun segera masuk dengan langkah hati-hati ke dalam kamar, untuk melihat siapa wanita yang tidur di samping Charan.

Degh...

Teejay terkejut melihat bahwa wanita itu adalah Evelyn, Teejay ingin sekali marah pada putranya karena telah membawa gadis yang sudah jelas-jelas telah menyakiti hatinya ke mansion ini.

Namun Teejay tidak boleh gegabah, dia tidak boleh terbawa emosi jika ingin mengambil keputusan.

'Eve? Sial... Ngapain dia kesini? Apa nggak puas dia nyakitin hati kak Charan selama bertahun-tahun?'

Samatha hendak ingin mencakar Evelyn, namun di tahan oleh Zee.  "Pa, biarin aku hajar perempuan itu!" Kesal Samatha.

"Sstt... Jangan macam-macam" Zee segera menarik putrinya untuk keluar dari dalam ruangan itu.

Charan Pov_

Aku terbangun dari tidurku, ketika aku merasakan ada seseorang yang menepuk pipi ku.

Aku membuka mataku, dan melihat papa yang memandangi ku dengan tatapan seolah bertanya 'apa yang terjadi'.

"Pagi Pa" sapa ku, sembari menguap. Aku sedikit kaget saat menyadari bahwa aku tidak di kamarku.

Aku yang posisi tidurnya terduduk sambil bersandar di headboard, segera ingin memperbaiki posisi duduk ku agar benar, namun tangan kiriku terasa berat seperti ada yang memeluk.

Aku melihat ke samping, dan melihat Evelyn yang masih tidur di samping ku.

Degh degh degh...

Jantungku berdetak dengan kencang, aku baru ingat jika semalam aku membawa Evelyn pulang ke mansion dan terlebih lagi aku tidur dengannya, Pantas saja papa memandangi ku dengan tatapan aneh itu.

Aku memandangi Papa yang sekarang memandang ku dengan datar.

"Pa... Charan... Charan bisa jelasin" ucapku, dengan gugup.

"Bangunkan dia, dan kalian papa tunggu di ruang tamu" ucap Papa dengan dingin, lalu segera keluar dari kamar tamu.

"Shit!!... I hope papa doesn't think about the two of us in such a way" cibir ku, kemudian membangunkan Evelyn dengan perasaan kesal.

"Eve!" Seru ku dengan suara lantang, sembari menggoyang-goyangkan tubuhnya

"Eve!"

Tak lama setelah itu, dia pun terbangun "lima menit lagi Pa" gerutunya.

"Aku bukan papa mu!" Kesal ku "ayo bangun sialan!" Evelyn pun langsung terperanjat dan terduduk.

Dia memandangi ku dengan ambigu sembari memegang kepalanya, yang mungkin saja terasa pusing.

"Kenapa aku ada disini?"

"Kinipi Iki idi disini..." Cibir ku, sembari meniru caranya berbicara

"Kau semalam mabuk... Kau pikir aku Setega itu hingga akan meninggalkan mu sendirian?"

Seketika aku melihat ada sekilat senyuman di bibirnya, "terimakasih... Ternyata kau masih peduli padaku. Sekali lagi terimakasih"  ucapnya, dan seketika langsung saja membuat jantungku berdebar kencang.

"Cepat cuci muka mu, kita sudah di tunggu di ruang tamu" mendengar ucapan ku, ku rasa dia ingin bertanya sesuatu namun dia urungkan.

( ◜‿◝ )♡

Tak tak tak...

Suara langkah kaki kami menuruni tangga, terlihat Evelyn mendekati ku dan membisikkan sesuatu kepadaku "siapa yang menggantikan pakaian ku, dan pakaian siapa ini?"  Tanya nya.

"Menurutmu?" Aku balik bertanya sembari tersenyum miring.

Matanya membulat seketika, aku yakin kalau dia berpikir bahwa aku lah yang sudah mengganti pakaiannya.

"Sia..."

"Cepat lah!"

Belum sempat dia menggerutu, suara Opa sudah terdengar sangat nyaring di ruang tamu menyuruh kami untuk mempercepat langkah kami.

Aku terkekeh pelan melihat ekspresinya yang kesal... Itu benar-benar terlihat lucu buatku.

"Duduk" pinta papa pada kami berdua.

Kami berdua pun segera duduk berhadapan dengan mereka. Di sana ada Papa, Om Zee dan juga opa.

Setelah kami berdua duduk, papa langsung saja menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menghembuskan nya secara perlahan dan mulai memandangi kami berdua dengan tatapan menginterogasi.

_Charan pov End_

꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡BERSAMBUNG♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱

THE STORY BETWEEN US season 2 (END)Where stories live. Discover now