Bab 25. not time discipline

13 2 0
                                    

"aish sial... Aku sudah terlambat!" Gerutu Charan dalam mobilnya.

Saat ini dia telah berganti pakaian dengan pakaian kantoran dan sekarang tengah menuju ke kantor nya dengan kecepatan mobil yang tinggi.

Dia punya meeting jam setengah sepuluh, dan ini sudah jam sepuluh lewat.

Dia telah lebih dari setengah jam...

"Mana koleganya dari Kanada lagi..." Gerutu Charan, beberapa menit kemudian, dia pun tiba di kantornya dan langsung segera berlari ke ruang meeting.

Namun, baru saja tiba di depan lift, dia tak sengaja berpapasan dengan kolega nya yang dari Kanada.

"uh... sir, please wait just a moment" terlihat Patricia yang tengah mencoba untuk menghentikan kolega itu untuk pergi.

"sorry miss, we have been waiting here for a long time, and if indeed you are professional workers you should not be careless like this" balas pria bule itu.

Charan pun segera mendekati mereka dan berkata
"sir... I'm sorry, I came late" ucap Charan

"Mr. Charan... I did not expect that you are so undisciplined in time. I've been waiting for you for almost an hour" balas seorang pria paruh baya yang bernama tuan Harold.

"I'm sorry sir... I had a little problem earlier and I have to solve it immediately" balas Charan.

"All right... I'll give you a chance. But if something like this happens again, I assure you that I will cancel the sales of your company's products in Canada"

Charan menghembuskan nafas lega, untung saja dia masih bisa mendapatkan kesempatan untuk yang kedua kalinya.

" Thank you sir! I promise this mistake will not happen again"
Ujar Charan, " Then, let's go back to the meeting room sir!"

'Sial... Ini semua gara-gara Evelyn' gerutu Charan dalam hatinya.

(๑♡⌓♡๑) Di sisi lain (。♡‿♡。)

"Pa?!"

Panggil Samatha yang saat ini baru masuk ke dalam ruangan papanya.

"Kenapa sayang?" Tanya Zee dengan lembut pada putrinya.

"Jadi... Tadi gimana?"

"Apa nya?"

"Ish papa... Itu loh, soal kak Charan dan Evelyn" sebal Samatha. Pasalnya, tadi pagi dia ingin tinggal sedikit lama untuk mendengarkan penjelasan Charan dan Evelyn, namun kedua orangtuanya malah mendesaknya untuk segera pergi Ke kantor, karena dia akan segera terlambat.

Samatha langsung menurut saja kepada orang tuanya saat itu. Karena meskipun dia adalah anak dari pemilik perusahaan, namun tetap saja dia hanya karyawan biasa disana yang tidak ada perlakuan khususnya sama sekali dari karyawan yang lain.

"Oh... Semalam Evelyn mabuk, dan Charan membawanya ke mansion" jawab Zee.

"Truss truss... Mereka nggak ngelakuin apa-apa kan pa?" Tanya Samatha, dan langsung saja dapat toyoran dari papanya.

"Ya enggak lah... Emangnya kamu mau kakak kamu ngelakuin hal seperti itu di luar nikah?" Ujar Zee.

"Hehehe... Yah nggak gitu juga kali Pa... Syukur deh, kalo mereka nggak ngelakuin hal-hal aneh. Tapi kok, kak Charan bisa tidur sama Evelyn sih?"

"Kamu kok kepo banget jadi anak yah?" Ujar Zee yang sudah mulai risih dengan pertanyaan putrinya itu.

"Yah kan... Kak Charan kakak aku, jadi aku harus tau donk" balas Samatha.

"Kalo soal itu, kamu tanyain sendiri aja sama kakak kamu" balas Zee.

"Lah kok gitu sih Pah!"

"Udah, mending kamu lanjutin kerjaan kamu, Papa juga mau lanjutin kerjaan papa" ujar Zee.

Samatha pun keluar dari ruangan ayahnya sambil menghentakkan kakinya dengan sebal.

'Eve... Kalo Lo emang cinta sama kakak gue, semoga kalian bisa bersatu. Karena kakak gue emang masih cinta banget ama Lo, tapi dia masih trauma dengan masa lalu kalian'.

♡(ӦvӦ。)

"thank you for your cooperation sir... our products will be shipped to Canada next week" ujar Charan, sembari berjabat tangan dengan tuan Harold

"All right... I'll wait for the goods to arrive. Hope it doesn't disappoint" balas Tuan Harold.

"We assure you that everything will go according to plan" balas Charan.

Sementara di samping nya, Patricia tengah memandangi Charan dengan mata berbinar.

Charan masih muda namun dia sudah tampak sangat berwibawa sekali, apalagi ketika tengah membahas pekerjaan dengan tuan Harold tadi, Dia benar-benar terlihat sangat profesional dalam berbisnis.

"Then, come on sir... I will escort you and your secretary downstairs" ucap Charan, setelah itu Patricia pun mengikuti Charan mengantarkan tuan Harold dan sekretaris nya ke lantai bawah.

Setelah tuan Harold benar-benar pergi dari sana, Patricia memandangi Charan, seperti ada yang hendak dia tanyakan namun tidak jadi.

"Katakan!" Tegas Charan, ketika mereka sudah berada di dalam lift.

"Katakan apa tuan?" Tanya Patricia bingung

"Kau ingin bertanya sesuatu bukan? Ayo katakan saja" balas Charan, Patricia ingin mengelak, namun tatapan menakutkan dari Charan membuatnya buka mulut.

"Tadi, kenapa anda terlambat datang tuan? Tidak biasanya..." Tanya Patricia

"Ini semua karena Evelyn tau nggak!" Balas Charan dengan kesal. Dia tidak peduli lagi, entah dengan siapa dia berbicara sekarang asalkan kekesalan nya bisa tertumpah kan.

"Nona Evelyn? Oh... Iyah... Anda semalam membawanya ke mansion anda"  awalnya Patricia tidak mengerti, namun dia akhirnya ingat tentang kejadian semalam.

"Entah apa yang sudah terjadi padanya... Perasaan, dulu dia tidak pernah menyusahkan orang... Gara-gara dia, hari ini aku hampir saja kehilangan klien ku" gerutu Charan.

"Dulu? Bukankah Anda baru saja mengenal Nona Evelyn Lioni beberapa hari yang lalu tuan?"

Tanya Patricia dengan bingung. Pasalnya, yang dia ketahui bahwa Charan dan Evelyn baru kenal beberapa hari yang lalu di saat meeting.

Charan yang mendengar pertanyaan itu, jadi merasa bingung sekarang... Baru saja dia ingin mencari alasan...

Tring...

Pintu lift terbuka, yang menandakan bahwa mereka sudah tiba di lantai yang mereka tuju.

"Bekerjalah dengan baik Patricia" ujar Charan, sebelum dia melangkah pergi meninggalkan Patricia dan masuk ke dalam ruangan pribadinya.

"Tuan Charan kok hari ini jadi aneh yah?" Gumam Patricia, sembari menatap punggung Charan dengan heran.

"Hmmm... Mungkin perasaan ku saja"

(っ˘з(˘⌣˘ ) BERSAMBUNG (●’3)♡(ε'●)

THE STORY BETWEEN US season 2 (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن