Diplomasi dan kerjasama di Indonesia part 2 (Chapter 8)

579 34 782
                                    

[24 Januari 1639 kalender pusat]

Para delegasi saat ini sedang dalam perjalan menuju ke gedung DPR dan MPR RI,tempat dimana rapat antar negara akan diselenggarakan.

Selama kunjungan beberapa hari ini sudah membuat para delegasi terkagum-kagum akan kehebatan yang dimiliki oleh Indonesia,mulai dari budaya, teknologi dan militer mereka.

Dan saat ini adalah saat yang paling ditunggu tunggu oleh para delegasi,
dimana masa depan hubungan mereka dengan Indonesia akan dipertaruhkan.

Para delegasi pun mulai memasuki ruang rapat sambil dikawal oleh para penjaga.Dan disambut oleh presiden Republik Indonesia beserta kabinet kabinet pemerintahannya dan beberapa perwakilan yang juga duduk di samping para menteri,tapi memiliki bendera yang berbeda di meja mereka.

Rapat pun dimulai dengan perkenalan dari masing masing pihak dimulai dari para delegasi lalu dilanjutkan dengan pihak Indonesia.

"Selamat pagi,assalamualaikum dan salam sejahtera bagi kita semua.

Perkenalkan,nama saya adalah Artsetia Kevin.Presiden sekaligus pemimpin ke 6 Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kami berterimakasih kepada para perwakilan dikarenakan sudah menerima undangan kami untuk berkunjung ke negeri tercinta kami."Kevin

Setelah perkenalan para anggota pemerintahan Indonesia,perkenalan pun dilanjutkan dengan perwakilan negara yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.Sehingga mereka berasumsi bahwa mereka juga negara yang ikut dipindahkan kemari.

"Selamat pagi kepada para perwakilan.Dan presiden Republik Indonesia,Bapak Artsetia Kevin.

Perkenalkan,nama saya adalah Adam Freeman.Saya merupakan Perdana menteri dari Republik Australia Serikat yang merupakan negara sekutu sekaligus negara vassal dari Indonesia."Adam

Diperkenalkan nya Adam sebagai pemimpin dari negara vassal yang di miliki oleh Indonesia pun membuat pihak delegasi terkejut dikarenakan mereka tidak mengetahui bahwa Indonesia memiliki negara vassal,atau mereka memang sengaja tidak diberitahu.

Adam pun mulai memperkenalkan para anggota delegasi Australia yang berada disini,dilanjutkan dengan memperkenalkan Republik Australia Serikat yang membuat para delegasi mulai berkeringat dingin.

Dikarenakan negara bernama Australia ini memiliki luas yang kurang lebih sama dengan benua rodenius,bahkan bisa dibilang sedikit lebih besar.

Bukan cuma itu,negara ini bahkan memiliki jumlah penduduk sebanyak 33 juta jiwa yang bahkan jauh lebih banyak dari total penduduk di Parpaldia yang hanya sekitar 27 juta jiwa.

Belum lagi mengingat bahwa negara ini merupakan negara vassal Indonesia yang berarti tingkat teknologi negara ini setidaknya setingkat atau mungkin dibawah Indonesia yang membuat para delegasi semakin tertekan.

Rapat pun dimulai dengan tenang dimana pihak Indonesia mulai menawarkan tawaran kerjasama dari berbagai bidang seperti ekonomi dan lainnya,begitupun juga dengan pihak Australia yang menawarkan kerjasama di bidang pertanian dan pangan.

Pihak delegasi pun menanggapi tawaran tawaran itu dengan baik,dan pihak delegasi juga menginginkan kerjasama di pihak militer dan keamanan.Khususnya pihak Parpaldia dan Mu yang sangat berkeinginan untuk membeli alutsista lama milik Indonesia dan Australia,
bahkan mereka sampai menawarkan kerjasama di bidang militer dan penelitian bersama untuk membuat alutsista baru.

Pihak Indonesia sendiri setuju dengan keputusan itu dan dengan imbalan pihak Indonesia diperbolehkan mendirikan perusahaan swasta dan basis militer di negara para delegasi.
Untuk pendirian basis militer sendiri sebenarnya sempat ditentang oleh beberapa anggota delegasi,tapi setelah memikirkan dampak positifnya akhirnya pihak delegasi pun setuju.

Summoning Alternate Indonesia In Another World Where stories live. Discover now