Masa Lalu ? (Spesial Kemerdekaan/Ova 2)

258 25 50
                                    

28 Juni 1930

Di balai kota Karawang,beberapa jam setelah diambil alihnya kota Karawang oleh PPKI.

Di dalam kantor komando PPKI

Saat ini sedang berdiri seorang jenderal besar PPKI bersama dengan gubernur Jawa Barat saat itu bersama dengan perwira lainnya.

Orang itu adalah Jenderal besar Satya Sanjaya,bersama dengan gubernur Jawa Barat yaitu Soetardjo Kartohadikoesoemo dan beberapa perwira militer lainnya seperti Letkol Moh.Sroedji,Brigjend Oerip Soemohardjo,Kolonel Soerjadi Soerjadarma dan lainnya.

Mereka saat ini sedang merencanakan serangan penghabisan ke posisi pasukan Belanda yang masih menguasai kota Jakarta,dimana mereka akan melancarkan serangan dari kota Karawang bersamaan dengan serangan dari pasukan yang dipimpin oleh jenderal Soedirman dan sultan Hamengkubuwono IX yang akan menyerang dari kota Bogor.

Sedangkan pasukan pendarat dari Sumatra yang dipimpin oleh jenderal A.H. Nasution akan melancarkan serangan dari kecamatan Cikande setelah mereka berhasil menguasai kota Banten di hari sebelumnya.

Dimana mereka akan mendapatkan dukungan serangan bombardir di pesisir Jakarta yang dilakukan oleh ALRI yang dipimpin oleh Laksda Mas Pardi.

"Pertama tama armada ALRI yang dipimpin oleh Laksamana Mas Pardi akan melancarkan serangan bombardir ke pesisir kota Jakarta untuk membuat pasukan Belanda yang berada di pesisir perlahan pergi ke bagian tengah kota Jakarta.

Lalu disusul dengan pendaratan pasukan amphibi di pesisir kota Jakarta,sementara itu saat bombardir masih dilakukan oleh ALRI.

AURI akan melancarkan serangan dengan skuadron pesawat tempur kita untuk merebut superioritas udara di kota Jakarta,lalu dilanjutkan dengan pemboman yang akan dibagi menjadi 2 gelombang serangan.

Dimana gelombang pertama akan melakukan pemboman ke posisi strategis pasukan Belanda seperti pos pertahanan dan instalasi militer, sedangkan gelombang kedua akan menyerang jalur logistik dan gudang amunisi dan logistik Belanda agar pasukan Belanda semakin terpuruk.

Setelah serangan bombardir dan pemboman yang dilakukan ALRI dan AURI sudah selesai,kita akan melancarkan serangan dengan menggunakan taktik Trisula dan Gelar Supit Urang untuk mengapit pasukan Belanda yang sudah terkepung.

Pasukan dari kota Karawang dan Cikande akan melancarkan serangan terlebih dahulu untuk mengalihkan perhatian pasukan Belanda agar pergi ke sisi timur dan barat kota Jakarta.

Hal itu dilakukan agar pasukan Belanda di sisi Utara dan Selatan kota Jakarta berkurang yang akan membuat pendaratan pasukan PPKI di Utara Jakarta berjalan mulus.

Lalu setelah pasukan Belanda mengalihkan pasukannya ke sisi timur dan barat,pasukan yang dipimpin oleh jenderal Soedirman akan menyerang dari kota Bogor menggunakan taktik Trisula lalu beralih menggunakan taktik Gelar Supit Urang untuk menjepit pasukan Belanda agar terbagi dan terpecah.

Hal itu juga dilakukan untuk mengacaukan rantai komando mereka agar mereka semakin putus asa dan cepat menyerah.

Lalu disaat pasukan Belanda sudah terkepung,para pasukan infiltrasi yang menyamar sebagai KNIL di pihak Belanda akan melancarkan serangan kejutan untuk membingungkan pasukan Belanda.

Pasukan KNIL yang berada di pihak kita akan menggunakan penanda yaitu janur kuning sebagai penanda bahwa mereka di pihak kita.

Itulah rencana kita untuk menguasai kota Jakarta,ada yang ingin ditanyakan ?"Satya

"Tidak ada jenderal."semua perwira

"Bagus !,kembali ke pos kalian masing masing dan atur semua persiapan nya !."Satya

Summoning Alternate Indonesia In Another World Where stories live. Discover now