Awal dimulainya Perang (Chapter 9)

383 26 364
                                    

[25 Januari 1639,kalender pusat]

Daerah perbatasan Louria-Quay tone

Padang rumput Karhan

Saat ini pasukan penakluk milik kerajaan Louria yang dipimpin oleh Letnan jenderal Adem sedang berkemah di Padang rumput Karhan untuk memulai invasi mereka keesokan harinya.

Rencananya,pasukan penakluk ini akan memulai serangan yang dibagi dalam 2 gelombang.

Yaitu gelombang serangan pertama yang berkekuatan 170.000 prajurit dan 150 wyvern yang dipimpin oleh Letnan jenderal Adem,dan serangan gelombang kedua yang berperan sebagai pasukan bantuan yang dipimpin oleh Letnan jenderal Arbick dengan kekuatan 200.000 prajurit dan 200 wyvern.

Sedangkan 130.000 pasukan dan 150 wyvern sisanya akan tetap berada di wilayah Louria yang dipimpin oleh jenderal Patagene dimana sebagian besar kekuatannya berpusat di ibukota Louria,yaitu Jinhark.

Pertama tama,pasukan Letjend Adem akan bergerak untuk menyerang kota militer Gim yang menjadi pintu gerbang sekaligus benteng terkokoh milik Quay tone,dikarenakan letaknya yang strategis membuat Gim menjadi target prioritas dalam invasi ini selain Ejey dan Mayhark.

Perkemahan prajurit Louria

Tenda komando Letjen Adem

Saat ini di tenda komando Louria,sedang berdiri beberapa orang yang mengenakan zirah dengan orang di tengah mereka yang saat ini sedang menjelaskan strategi penyerangan.

"Pertama tama kita akan melakukan spionase menggunakan 2 brigade wyvern ke kota Gim,hal ini dilakukan untuk mengetahui persenjataan dan kesiapan para prajurit disana.

Setelah para pengintai kembali,kita akan melakukan serangan dalam dua gelombang,dimana gelombang pertama akan dipimpin oleh kapten fabrek akan menyerang terlebih dahulu untuk membuat musuh lengah.

Lalu serangan gelombang kedua akan dipimpin oleh ku,dimana sebelumnya para wyvern akan menyerang terlebih dahulu untuk merebut supremasi udara di wilayah itu dan untuk membantu pasukan gelombang pertama.

Di pertempuran kali ini kita akan sangat bergantung pada wyvern dan alat pengepungan kita,dikarenakan berdasarkan laporan yang kudapat dari para pengintai.

Mereka mengatakan bahwa kota Gim saat ini sudah dibentengi dengan dinding dinding batu dan berbagai alat pengepungan,jadi kita benar benar harus bisa menguasai kota ini atau setidaknya membuat mereka kewalahan hingga pasukan penakluk gelombang kedua tiba.

Apa semuanya paham !?."Adem

"Siap,paham Letjend !."para perwira

"Letjend,setelah kita menaklukkan kota itu.Apakah kita boleh menjarah dan memperkosa para wanita disana ?."tanya kapten Fabrek

"Heh,lakukan sesukamu.Tapi lepaskan beberapa warga untuk menyebarkan berita ketakutan ini ke kota disekitarnya,agar mereka mengetahui kabar bahwa kita akan segera menaklukkan benua rodenius hahahahaha."Adem

Sementara itu di kota Gim

Kota Gim saat ini sedang terlihat sangat sibuk,para prajurit sedang mempersiapkan segala macam pertahanan dan jebakan untuk mengantisipasi invasi dari Louria.

Berbagai macam senjata mulai dari pedang,busur,ketapel,ballista,senapan,senapan mesin,artileri dan lainnya pun disiapkan.

Kota Gim sendiri saat ini sudah menjadi sebuah benteng kokoh yang dijaga oleh pasukan ke 1 Quay tone yang dipimpin oleh Letjend Moizi.

Pasukan ke 1 Quay tone yang menjaga kota Gim berjumlah sebanyak 50.000 prajurit yang sebagian besar sudah dipersenjatai dengan senapan bolt action yang Quay tone dan Quilla borong dari Indonesia untuk mengantisipasi serangan Louria.

Summoning Alternate Indonesia In Another World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang