03

230 15 0
                                    

.
.
.
Happy reading

Leon sekarang tengah sibuk dengan acara rayu merayu sang abang. Dia tak akan menyerah sebelum abangnya sendiri yang bilang. Jadi jangan salahkan dia jika dia tak berhenti hentinya mengganggu abangnya itu.

Dan pagi ini Leon ingin meminta diantara kan ke sekolah. Sedangkan Carel sibuk dengan ponselnya entah ada apa dengan benda pipih itu sehingga membuat Carel fokus pada benda tersebut.

"Abang denger Leon ga sih?" Kesal Leon karena sedari tadi dia terus dicuekan.

"Abang kenapa sih kok selalu cuekin Leon? Leon punya salah ya sama abang? Kalo ada Leon minta maaf, tapi jangan cuekin Leon " kira-kira begitulah rengekan Leon kepada abangnya.

"Bisa diam?" Ucap Carel dengan wajah menahan amarahnya.

Leon yang mendapat respon kurang mengenakkan itu lantas berkaca-kaca dengan air mata yang sebentar lagi akan menetes membasahi pipi tembam nya.

"Yaudah kalo gitu, Leon pamit ya?" Sesudah mengatakan itu dengan suara bergetar nya Leon pun pergi dari sana menuju papahnya yang berada diruang tamu.

Carel tersentak mendengar suara bergetar dan mata yang berkaca-kaca Leon, membuat hatinya berdenyut nyeri. Dia jadi penasaran apakah apa yang ia bicarakan segitu nyelekit nya kah?

"Maaf.." lirih Carel dengan wajah yang menyesal.

Saat Carel sudah keluar, dia melihat tatapan tak bersahabat dari mamah serta sepupunya, Ayunda. Ada apa mereka menatap nya seperti itu, tapi Carel masa bodoh dan memilih untuk berlalu dari sana.

Saat sedang melangkah tiba-tiba lengan kekar ditahan oleh seseorang dari belakang. Lantas Carel menoleh untuk melihat siapa yang berani nya mengganggu waktu nya.

"Apa?" Tanya Carel dingin.

"Apa kau bodoh Carel? Kau membentak adikmu!" Murka Ayunda kepada kakak sepupunya itu.

Carel diam mencerna setiap perkataan Ayunda. "Kenapa diam? Kau tak merasa bersalah sedikitpun? Kau benar-benar kakak brengsek Carel!" Setelah mengucapkan itu Ayunda pergi dari sana supaya tidak menghajar sepupu yang menurutnya itu brengsek.

"Mama kecewa sama kamu Carel." Dan kini giliran Diana yang berucap. Setelah itu dia juga sama pergi entah kemana.

Carel masih diam masih mencerna semua itu, dan baru saja otak jenius yang tiba-tiba lemot itu berhasil mengelola apa yang barusan terjadi.

"Bodoh, dasar brengsek." Dan berakhir dia pergi menuju kamarnya, tak jadi keluar.

Saat dikamar, "kenapa kau sangat bodoh Carel? Kau brengsek dengan membentak adikmu!" Maki Carel kepada dirinya.

"Dia itu sensitif, jika kau mengatakan itu maka akibatnya fatal." Monolog nya lagi.

"Sial! Benar-benar sial!" Makinya lagi. Dia masih terbayang ucapan Ayunda beberapa waktu lalu.

"Dasar Abang tak berguna." Entahlah tiba-tiba saja perasaannya menjadi tak enak entah akan ada apa dengan adiknya. Ada rasa bersalah, menyesal, kecewa, dan marah terhadap diri dan adiknya.

"Kenapa ini? Apa nanti aku menjemput nya saja?" Monolog Carel.

"Ya, itu lebih baik." Dan setelah bermusyawarah dengan diri sendiri Carel memutuskan untuk merokok saja untuk menghilangkan stress nya.

ABANG SEASING ITUKAH? (Tidak Dilanjutkan)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ