06

146 7 0
                                    

.
.
.
Happy reading

"Apakah kita tidak akan ketahuan telah melakukan itu kepada Carel dan Leon?" Pertanyaan dari Risa membuat Derick tertarik dengan obrolan nya.

"Tidak akan, selama kita diam seolah semua itu baik-baik saja." Santai Derick.

"Tapi Risa takut Leon akan marah dan kecewa kepada kita, Risa gak mau." Bantah Risa.

"Heyy ayolah mantuku, ini demi kebaikan kita semua." Tenang Liana.

"Yang diucapkan ibu benar Ris, kamu percayakan saja ini semua ya?" Bujuk Alarick.

"Tapi jujur, Lavas juga sependapat sama mommy. Gimana pun juga Leon dan Carel berhak bersama, mereka saudara. Apalagi sekarang daddy dan opa buat perusahaan abang berantakan dan sekarang dia ninggalin Leon dan terbukti kan Leon merasa kehilangan? Dia udah terlanjur tergantung dan nyaman sama abangnya." Jelas Lavas mencoba membuka pintu hati mereka yang sesat.

"Tapi dia tidak seharusnya berada dikeluarga Adipta Lavas. Kamu tidak akan mengerti dengan urusan ini." Bantah sang kakek.

"Tidak mengerti apa? Kalian egois! Kalian menjauh kan Leon dan Bang Carel agar Leon tak tergantung dengan bang Carel. Sedangkan kalian berusaha menyingkirkan bang Carel hanya sekedar ingin menguasai hartanya?" Emosi Lavas sudah di ujung tanduk.

"Dia kaya, dan kita bisa memanfaatkan nya Lavas. Ingat, dia bukanlah keturunan asli Adipta." Ujar Derick dengan kekehan jahatnya.

"Tapi dia putra dari daddy Leston, dia masih keluarga kita!. Apa kekayaan Adipta kurang? Apa harus kalian lakukan ini? Ingat! Dia yang telah menolong keluarga kita pada saat kita susah!" Bukan Lavas yang berbicara, melainkan Ayunda.

Dia sudah geram, ingin sekali menghajar mereka. Ingatkan dia jika dia juga bukanlah putri kandung Aldarick, melainkan putri dari maid yang meninggal dan dirawat oleh keluarga Adipta sampai dia besar dan dimanfaatkan oleh keluarga Adipta agar bisa mengembangkan perusahaan mereka.

Mereka adalah keluarga licik,yang sialnya orang luar tahunya mereka keluarga baik-baik. Dan sialnya juga mereka berjasa karena telah merawatnya dan membesarkan nya. Ayunda jadi serba salah.

Diam-diam dari antara mereka mengepalkan tangan, tak ada yang tahu itu kecuali orang disampingnya dan menenangkan nya agar tak tersulut emosi.

"Berhenti memanggil bajingan itu daddy Ayunda! Ingat dia adalah pengkhianat yang telah membantai habis keluarga Adipta terdahulu! Ingat juga, bahwa ibumu meninggal gara-gara mereka!" Tekan Derick penuh emosi.

"Berhenti menyalahkan daddy Leston kek! Ini kesalahan keluarga Adipta! Bukan semata penyerangan dan pengkhianat tan saja!" Bantah Ayunda tak kalah emosi.

Kini ruangan santai yang dihadiri penghuni lengkap, kecuali Leon dan Carel. Memanas dengan perdebatan antar kedua belah pihak yang sama-sama keras kepala dan mempunyai jalan nya masing-masing.

"Tau apa kau tentang keluarga Adipta, Ayunda? Ingat! Kalau bukan karena keluarga Adipta kau tidak akan bisa hidup senang dengan dikelilingi barang-barang mewah!" Ujar Derick panas.

"Justru karena aku telah disini sedari aku kecil! Jadi aku tahu seluk beluk keluarga ini. Kalian dari dulu memang egois!" Sentak Ayunda.

ABANG SEASING ITUKAH? (Tidak Dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang