08

149 5 0
                                    

.
.
.
Happy reading

Seperti yang sudah kita tahu bahwa Carel yang akan mengantar jemput Leon kesekolah. Leon sih nurut-nurut aja karena dia tak akan bisa membantah ucapan Abangnya itu. Apalagi dengan ancaman yang diikut sertakan oleh Carel membuat nya kalah telak.

Sekarang dipagi hari yang cerah secerah harapan ku ke mas jeno.canda. Cerah sih tapi menurut keluarga Adipta kecuali Carel dan Leon maybe? Karena mereka lah yang membuat keluarga Adipta terheran dan terpanas-panas melihat interaksi keduanya.

Selama ini keluarga Adipta tidak pernah berinteraksi dengan Carel sampai Carel rela mengeluarkan suara indahnya dengan begitu panjang. Sedangkan Leon yang dulunya tidak dekat dengan Carel, bahkan pernah Carel cuekan, itu malah terlihat akrab seperti kawan lama yang baru bertemu lagi.

Seperti itulah kira-kira.

Mereka hanya mampu melihat saja tanpa ingin mengganggu. Oke berarti dirumah cuma ada Calvin, Caviel, Aldarick, Diana, Alarick, Risa, Derick, Liana, Lavas, Ayunda ,Carel, dan Leon. Sebagian ada yang kuliah.

Sarapan pagi pun selesai.

"Ayunda bagaimana dengan perusahaan?" Tanya sang kepala keluarga Adipta a.k.a Derick.

"Baik." Jawab Ayunda singkat padat dan jelas.

"Bagaimana dengan mu juga Lavas, Carel? Oh Calvin, dan Caviel?" Absen Derick.

"Baik." Jawab serempak mereka.

Sebenernya Diana cengo melihat kekompakan para anak-anak tapi dia tutupi. "Carel berangkat." Sesudah berpamitan Carel pergi dengan Leon yang senan tiasa mengikuti Abang nya.

Oke skip dijalan

"Bang" panggil Leon kepada Carel. Ya sape lagi.

"Apa?" Jawabannya dengan masih fokus dengan setir nya.

"Pelan-pelan bisa? Leon udah kayak diculik aja sama om-om" celoteh Leon dengan wajah julidnya.

"Heh! Berani bet lu bilang gue om-om cil" kayanya Carel tertular virus prik daddy nya, atau karma mungkin?

"Dih gaul bet lu! Lo emang om-om, gak nyadar umur nih orang" sindir Leon masih dengan wajah julidnya.

"Heh bocil! Gue masih muda yee" ucap tak terima Carel yang di bilang om-om, orang dia masih muda yee mana muka mulus kayak pantat bayi dimane letak om-om nya coba? Itulah batin Carel yang random ketumpahan bapaknya.

"Dahlah cape aink." Mungkin maksud cape nya Leon itu, cape menghadapi abangnya yang mulai agak gak waras kayak temen-temen nya.

"Bang boleh ngerokok gak?" Tanyanya, karena dia sudah candu sekali dengan nikotin yang berbahaya itu, tapi tetap saja dia konsumsi.

"Nanti kalo udah besar." Jawab sekenanya Carel.

"Kelamaan bang, ini juga udab besar. Dah punya KTP loh." Bujuk Leon lagi.

"Nanti kalo udah bisa cari uang sendiri." Balas ngasal Carel.

"Buat?" Oon atau gimana ya kok nanya kayak gitu sih lu tong? Herman gue.

ABANG SEASING ITUKAH? (Tidak Dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang