015 - How to say that?

525 69 6
                                    

- - -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- - -

"Kapan kau akan menembak Gen?"

"Apa memang harus?"

"Tentu saja! Jika kau harus memberikan kepastian. Bukankah itu seharusnya yang dilakukan seorang Lelaki?!" Gadis itu berkacak pinggang menasehatinya.

"Tapi emang harus?" Kali ini Chrome yang bertanya. Dia berada di kubu Senku, yang sama sama memiringkan kepala bertanya 'apa harus?' mereka satu paket kalau masalah ini.

Kali ini tempat pertemuan mereka berada di Lab. Karena Senku super sibuk dengan penelitian sainsnya, terkadang dia juga harus membuat obat-obatan untuk awak kapal mereka. Atau mungkin  memeriksa mesin mesin mereka bersama Kaseki. Menjadi satu satunya ilmuwan benar-benar membuatnya terus bekerja keras.

Karena Senku tidak mau diseret ke anjungan. Jadinya mereka datang sendiri mengusik Senku di Lab.

"Kau harus melakukannya Senku. Sebentar lagi kita akan berada di AS, kau pasti akan mulai sangat super sibuk disana. Belum lagi jika ada kejadian seperti yang di pulau harta" Ryusui berujar. Tapi Senku malah sibuk dengan coretan coretannya di kertas itu.

Mereka mendesah pasrah.

"Senku, aku ingin memastikan sesuatu" Kali ini Ukyo yang mengeluarkan suaranya.

"Apa kau serius mencintai Gen?"

Senku menghentikan tangannya, dia menatap nyalang wajah Ukyo "Apa itu yang ingin kau pastikan?" Ukyo mengangguk. Pancaran matanya sangat serius, sepertinya dia punya sesuatu sebagai kubu Gen selama ini.

"Yah, sangat" ujarnya pelan.

Yang lain tersenyum, itu benar-benar perkataan tulus Senku.

"Aku akan memberitahumu hal ini. Aku harap kau bisa memikirkan apa yang selanjutnya kau lakukan. Kami tidak akan mengusik mu sampai kau mempunyai jawaban keputusanmu"

Suasana menjadi sangat redup oleh ucapan Ukyo. Senku mau tidak mau harus menghentikan kegiatannya dan mendengarkan ucapan Ukyo itu. Yang lain hanya bisa diam mendengarkan, karena seperti yang dibilang. Sekarang bukan kuasa mereka lagi.

- - -

Dini hari menjelang matahari terbit dari sebelah timur. Senku keluar dari Lab, menyandarkan diri di pinggir kapal. Dia menatap lautan yang dalam dan luas itu, lalu melihat cahaya bulan sabit yang dipantulkan oleh air. Ombak ombak kecil menabrak kapal mereka, hanya suara tabrakan air itu yang ia dengar. Kapal begitu sunyi untuk malam ini.

[✓] Alexithymia - SenGenWhere stories live. Discover now