dua belas.

8.1K 720 57
                                    

🔞

warn, adult scene,
vanilla seggs?

pokoknya gitu-gituan lah, kalau ngga nyaman bisa di skip aja yaa:)







Hari sudah mulai larut, di bawah atap sebuah pondok kecil di tengah hutan, atau mungkin lebih tepatnya perkebunan. Tiga orang pria masih asik ditemani oleh minuman memabukkan yang terbuat dari air pohon aren, pohon yang mengelilingi mereka saat ini.

Perkebunan pohon aren ini milik keluarga Danu, jadi bisa dibilang sponsor pesta hari ini adalah Danu. Kembali ke mereka bertiga, awalnya Abian heran ketika motor milik Nanang memasuki area perkebunan, padahal dirinya ingin bersenang-senang dengan minuman alkohol, tapi karena mereka berdua tidak merespon, Abian terpaksa diam dengan wajah yang mengerut kesal.

Hingga mereka sampai pada pondok kecil, bermodalkan daun aren sebagai atap serta dindingnya, sipit Abian berpendar meneliti pemandangan di sekelilingnya, hanya ada banyak pohon aren yang menjulang tinggi.

Abian turun dari motor, di susul Danu juga Nanang, "Lo berdua kenapa bawa gue ke tempat ini anjir? Ini hutan woy, gue itu bukan mau mendaki tapi mau modar alias mabuk," kesalnya.

Danu hanya tertawa, sedangkan Nanang sudah dengan semangat naik ke atas pondok, tidak sabar untuk menunggu adegan selanjutnya.

"Naik dulu Bian, katanya kamu mau mabuk kan?" Danu menuntun Abian untuk naik, walau pria itu masih diselimuti rasa kesal tapi ia tetap mengikuti, naik dan akhirnya duduk di pondok yang menurut Abian kumuh itu.

"Taraaa ini dia minuman nya," Nanang meletakkan dua botol cairan putih, sepertinya cairan itu diisi ulang ke dalam botol air mineral.

Kening Abian mengerut, ekspresi nya terlihat jijik, "Itu minuman apaan anjir, susu basi?" ujarnya waspada.

Nanang melotot, "Enak aja, ini tuh minuman untuk buat kamu mabuk, tadi kan kamu yang minta,"

"Apaan anjir! Gue ngga mau minum susu basi itu, gue maunya minuman alkohol kayak wine atau cocktail gitu, di bar, bukannya minum susu basi di hutan," tolak nya, Abian jelas tidak pernah membayangkan jika dua pria itu akan membawanya ke hutan seperti ini.

Danu mulai membuka penutup botol, lalu mengambil gelas plastik yang memang ada di sana, "Di sini mana ada yang jual minuman kayak gitu, cuman ada tuak."

"Yaudah kalau kamu ngga mau minum, biar kami aja kan Nu," ujar Nanang langsung menyambar satu gelas yang telah Danu isi, meminum nya sampai habis dengan ekspresi mata terpejam menikmati sambil mengeluarkan suara khas di akhir minum nya.

Abian merinding melihat Nanang yang minuman begitu nikmat, setelahnya Danu juga mengusul Nanang.

"Minum aja dulu, siapa tau kamu ketagihan, nih minum nih." Nanang menyodorkan paksa satu gelas kecil, Abian bergerak waspada dengan menutup hidungnya, berusaha menjauh dari serangan Nanang yang juga mulai di bantu oleh Danu.

Nanag juga Danu hanya tertawa menikmati aksi, sedangkan Abian berteriak dengan histeris, untung saja di perkebunan itu hanya ada mereka.

Cairan yang kata Abian seperti susu basi itu masuk ke dalam mulut menyapa indra pengecap, Abian ingin segera memuntahkannya tapi langsung terdiam ketika merasakan rasa pahit dan asam yang bercampur menjadi satu.

"Hayoloh gimana? Enak kan," tanya Nanang melihat Abian yang terdiam.

Abian kembali menajamkan pengecapan nya, lalu melirik minuman yang berada di tengah-tengah mereka, ternyata rasanya tidak terlalu buruk. Mengambil gelas di tangan Nanang, langsung membasahi tenggorokan dengan cairan asing tersebut.

𝙎𝙚𝙢𝙥𝙪𝙧𝙣𝙖 [𝙝𝙮𝙪𝙘𝙠𝙧𝙚𝙣] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang