Epilog

33 6 3
                                    

Bandung beberapa hari sebelum Nindy, Lory dan Cody berangkat menuju Bali.

Di sisi Nindy. Gadis bergaun putih itu sedang memakai beanie putih kesayangannya itu.

Di sisi lain ada Dhiya yang baru selesai membereskan barang Nindy. Dhiya pun berucap ke kakak kesayangannya itu. "Jangan lupa Tetéh minum obat ya," Nindy menjawab sambil tersenyum. "Iya,"

Nindy pun mengambil tasnya lalu berpamitan ke Dhiya. "Dhi, jaga diri ya." Dhiya menanggapi Nindy. "Iya, Tetéh juga ya."

Nindy berjalan keluar dengan wajah excited. "Akhirnya." Nindy pun menghampiri sebuah mobil Ford Mustang 1979 Convertible hitam yang ada didepan gerbang rumahnya disana ada Cody yang duduk di kursi belakang sambil merokok dan Lory yang sedang minum Redbull.

Nindy berucap ke Lory. "Yuk," Lory merespons. "Seriusan," Cody pun memanggil dua gadis itu. "C'mon girls,"

Lory berucap ke Cody sambil memasukkan barang-barang Nindy ke bagasi. "Gue yang nyetir!"

Di sisi lain ada Dhiya yang melihat mereka bertiga. Dhiya pun memanggil Nindy. "Téh!"

Dhiya menghampiri Nindy dan bertanya. "Buat apa perjalanan ini Téh?!" Nindy menjawab. "Kamu nggak ngerti," Dhiya memeluk Nindy dan berucap. "Hati-hati ya Téh,"

Nindy melepaskan pelukan Dhiya lalu masuk ke Mobil. Lory menyalakan mesin mobil dan berucap. "Here we go!" Sedangkan Nindy mengangkat tangannya lalu melambaikannya.

Mobil Ford Mustang 1979 Convertible itu meninggalkan rumah Nindy. Dhiya pun menatap mobil yang menjauh itu dengan sedih. Dengan seseorang melambaikan tangan kepadanya.

Kisah perjalanan merekapun berakhir dengan foto Lory, Cody dan Nindy di danau Rawa Pening.

*The End*

Gimana ceritanya mood kalian naik turun nggak nih

By the way Jangan lupa vote yaa

See you next story

Shalom

The Fireflies Where stories live. Discover now