chp 13

1.1K 128 2
                                    

Renjun memenangkan kompetisinya, dia pergi menemui pelukis hwang dan berbicara dengannya, pelukis hwang juga bertanya apakah lukisannya nyata atau hanya sekedar hayalan renjun saja, lalu renjun hanya memberitahunya sedikit, pelukis itu juga memberinya kuota masuk ke universitas A yang terkenal dengan seni lukisnya di china, renjun langsung setuju. Setelah dia menyelesaikan semuanya dia akan langsung terbang ke china.

Seperti dugaannya tuan ji sudah menunggunya di depan pintu masuk beserta dengan pengacara keluarga huang.

"silahkan duduk tuan ji, aku tidak tahu maksud kedatangan tuan ji kemari karena apa"

"kau sekarang memanggilku tuan ji padahal kau dulu selalu berteriak memanggil ayah" ucap tuan ji dengan nada 'sedih'nya

"tidak perlu berbelit-belit, kalian ingin aku memindahkan hak-hak ku dan mengubah pewaris keluarga huang kan? Beri aku dokumennya akan kutanda tangani sekarang juga" renjun langsung menandatangani dokumen itu, dia tidak peduli bahkan sedikit senang karena tidak lagi menjadi pewaris keluarga huang.

"hanya itu? Apa kau tidak akan meminta apa-apa"

"jangan khawatir tuan ji, aku bukan orang sepertimu"

"sekarang kau bahkan berani bicara omong kosong, renjun apa kau tidak sadar? Kau tidak punya apapun sekarang, aset-aset yang akan diberikan padamu termasuk saham perusahaan sekarang sudah menjadi miliku"

"milikmu? Apa kau buta tuan ji disini tertera dengan jelas bahwa semua aset dan saham miliku diberikan pada pamanku"

"apa?! Penipu sialan itu! Kau bekerja sama dengannya kan?! Kau juga memandang rendahku sebagai orang luar makanya kau lebih memilih pamanmu yang tidak kompeten itu?!"

"jangan marah padaku tuan ji, coba kau tanyakan pada pengacara itu, mungkin dia tahu" renjun menatap pengacara itu.

"perusahaan keluarga huang harus di berikan kepada seseorang yang bermarga huang, seperti yang tuan ji katakan tadi, tuan ji adalah orang luar jadi anda tidak bisa mengambil alih perusahaan"

"heh, aku tahu akan jadi seperti ini, lihat saja nanti perusahaan keluarga huangmu akan aku jatuhkan"

"tidak perlu repot-repot tuan ji, kau bisa mencoba mengurus masalahmu terlebih dulu" jawab renjun, lalu setelahnya ada seseorang yang mengetuk pintu rumah renjun yang senang hati dia undang masuk.

"tuan ji, anda kami tangkap atas kasus pembunuhan berencana, semua bukti yang didapat sudah cukup untuk menghukum anda, kami harap anda mau mengikuti kami dan bekerja sama"

"tunggu! Ini tidak masuk akal! Siapa yang aku bunuh! Ini kau kan renjun! Kau pasti menjebakku!" tiba-tiba ponsel tuan ji berdering, anak kesayangannya ji yuan menelfon.

"biarkan tuan ji mengangkatnya mungkin itu telfon penting" ucap renjun.

"ayah!"

"ji yuan kau kenapa?"

"ayah tolong aku! Kau harus menolongku! Jika kau tidak membantuku kita akan kehilangan dukungan keluarga lee!"

"apa yang kau lakukan ji yuan? Apa kau membuat marah haechan?"

"ada seseorang yang membocorkan rahasiaku, sekarang semua orang sudah tahu kalau aku tidur dengan bos-bos itu, polisi juga ada diluar mereka akan menangkapku karena obat-obatan yang aku konsumsi!"

"ayah aku tahu salah aku hanya ingin mencobanya saja sungguh! Sedangkan untuk bos-bos perusahaan itu, semuanya kan suruhanmu jadi ayah harus membantuku!"

"ji yuan apa kau bodoh?! Kenapa kau mengkonsumsi narkoba?! Kau akan dipenjara dan aku juga akan dipenjara?!"

"tidak! Tidak! Bagaimana bisa ayah juga ikut di penjara? Aku tidak mau tahu, ayah harus membantuku!"

"ji yuan ayah ak-"

"itu sudah cukup tuan ji" seorang petugas merampas ponsel tuan ji dan segera memborgol tangannya.

"ini kau kan?! Ini ulahmu kan renjun?! Kau memang pembawa sial, kau anak sialan kau tidak berbakti pada ayahmu!"

"bagaimana bisa kau menyalahkanku tuan ji? Yang membunuh ibu adalah kau dan paman, yang mengkonsumsi narkoba adalah ji yuan yang menjadi jalang juga dia jadi dimana salahku?" tanya renjun polos dia bertingkah seolah ini sama sekali tidak berhubungan dengannya.

"bagaimanapun walau kau dipenjara, istrimu yang tercinta masih ada kan? Aku yakin dia pasti akan mengurusmu, tapi kau harus berhati-hati pada selirmu, dia mungkin saja mengambil semua uangmu jadi kau harus berjaga-jaga"

"bagaimana kau bisa tahu? Bagaimana? Kau sudah merencanakan semua ini, kau binatang, kau bahkan tidak berbelas kasih pada orangtuamu sendiri!"

"aku tidak mengakui anjing sebagai orangtuaku, petugas tolong urus masalah ini, mungkin masih ada beberapa masalah lagi beberapa hari ini"

"kau tenang saja, kami akan membantu sebisa kami, kalau begitu kami permisi"

"hati-hati petugas, kau juga kembalilah ke tuanmu jangan mengotori tempatku" ucap renjun sinis.

"ba baik tuan muda"

"aku bukan tuan muda, cepat pergi"

Tinggal sedikit lagi, lalu aku bisa pergi dari neraka ini.

RevengeWhere stories live. Discover now