Epilog.

1.5K 132 3
                                    

Haechan melihat penampilannya di cermin, hari ini dia ingin terlihat baik.

"apa menurutmu ini baik?" tanya haechan pada sekretarisnya.

"ya pak, anda terlihat menawan" kata sekretaris itu jujur.

Malam ini akan datang seorang CEO muda genius yang disegani banyak orang, tapi bukan dia pemeran utamanya.

Malam ini adalah pertama kalinya orang itu hadir di pesta amal yang selalu diadakam setahun sekali, dia adalah pendamping dari genius muda itu.

Pintu yang semula tertutup perlahan terbuka, menampilkan pasangan yang berjalan saling beriringan. Sang dominan menggunakan kemeja  berwarna hitam dengan jas dan celana berwarna hijau lumut, sedangkan si submissive terlihat cantik dan memukau dengan kemeja berwarna merah darah yang dipundaknya tergantung jas perak yang bercahaya.

Semua pasang mata tertuju pada kedua orang itu, yang diperhatikan malah tidak peduli dan berjalan dengan santai.

Lai Guanlin adalah pria beruntung yang mendapatkan hati si pelukis terkenal itu, setahun yang lalu huang renjun yang biasanya tidak aktif disosial media mengupload gambar dirinya dan sang dominan. Hanya gambar sederhana dengan dua orang yang sedang berciuman di pernikahan mereka tapi mampu membuat si dominan dicemburui oleh banyak orang.

Haechan melihat ke arah pria itu dengan sendu, sudah bertahun-tahun berlalu tapi kecantikannya tidak memudar.

"tuan renjun sangat memukau! Bagaimana menurut anda tuan lee?" kata skretaris itu sambil terus menatap renjun.

"ya, dia selalu sangat cantik" dadanya terasa sesak, cintanya, renjunnya, dulu dia diberi kesempatan untuk menjadi cahaya pemuda itu tapi dia malah menghancurkan kesempatan itu sendiri.

"apa tuan lee kenal?"

"kenal, dulunya dia milikku" matanya berkaca-kaca, dia tidak tahan melihat mata penuh cinta renjun tertuju pada orang lain tapi kakinya enggan menjauh, kepalanya tidak ingin menoleh dan matanya hanya tertuju pada pria itu.

Sekretaris itu melihat haechan ragu, bossnya ini tidak pernah terlibat dalam hal-hal romantis apapun, bossnya selalu datar dan pecandu kerja, tapi kali ini dia bisa melihat kasih sayang yang tumpah dari tatapan mata bossnya pada pelukis terkenal itu.

Renjun yang merasa seseorang menatapnya menoleh, bertemu pandang dengan si pemilik mata yang dulunya sering menjahilinya, dia tersenyum tipis membalas tatapan pria itu dengan lembut seolah memberitahu kalau dia sudah bahagia sekarang.

Sipemilik pandang akhirnya tidak tahan dan memilih pergi, dia takut dia akan menarik renjun ke pelukannya, dia takut dia akan membuat renjun semakin membencinya. Renjunnya sudah bahagia tapi tidak dengannya.

"sayang lihat apa?" pria itu berbisik ke telinga renjun.

"aku tadi melihat kenalan"

"kenalan atau mantan???" pria itu menaikkan sebelah alisnya, dia tahu, tatapan orang itu pada istrinya tidak bisa disembunyikan, sudah menjadi rahasia umum kalau lee haechan itu selalu membeli lukisan renjun.

"upss ketahuan, alinnya renjun jangan marah yaa"

"ya kamunya kenapa tambah cantik malam ini hm?"

"suami~ jangan marah, renjun takut"

"ck, demi kamu aku tahan tapi pulang nanti aku mau jatah harus mau!"

"ehh, tapi kan nanti pasti capek, besok malam deh janji!"

"nope, tidak ada penolakan, jadi istri yang baik sayang"

"oke suami~"

Renjun bahagia, dia punya seseorang yang bisa dia jadikan tempat untuk pulang, seseorang yang tidak akan pergi dan akan selalu menunggunya.

Memang benar hal-hal baik perlu waktu untuk tumbuh.

RevengeTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon